Sleman (ANTARA) - Monumen Jogja Kembali (Monjali) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memasuki usia ke-30 tidak berhenti berbenah dan berinovasi dalam menyediakan fasilitas bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke Monjali.
“Kami melihat berkembangan zaman saat ini, serta program pemerintah untuk memajukan kebudayaan, maka dari itu kami antisipasi hal itu," kata Kepala Bagian Umum Monjali, Yudi Pranowo pada Peringatan HUT k- 30 Monjali di Sleman, Jumat.
Menurut dia, selain wisata sejarah, pengelola Monjali juga menampilkan tokoh-tokoh yang berjasa sebagai edukasi, serta menampilkan apapun yang ada hubungannya dengan budaya,
"Inovasi lain yang saat ini terus dikembangkan yaitu memberikan tempat istirahat bagi pengunjung dengan menyediakan permainan-permainan tradisional yang saat ini sudah mulai ditinggalkan seperti permainan egrang," katanya.
Ia mengatakan, dalam rangka peringatan HUT ke-30 Monjali ini pihaknya menyelenggarakan senam bersama anggota Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY.
"Kegiatan senam bersama ini sekaligus syawalan yang menjadi salah satu rangkaian dalam memeriahkan HUT Monjali yang sebenarnya jatuh pada 6 Juli sekaligus, menjadi momen untuk silaturahmi anggota Barahmus DIY bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman," katanya.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa di samping menjadi momentum mengingat sejarah perjuangan, Monjali saat ini tengah menjadi destinasi wisata dan masuk dalam 10 besar kunjungan wisata populer di DIY.
"Kenapa menjadi salah satu kunjungan wisata terbesar di DIY, karena kreativitas dan inovasi-inovasi yang ada di Monjali. Jadi tidak hanya monumennya saja, tetapi juga destinasi pendidikan dan dilengkapi fasilitas yang memadai," katanya.
Sri Muslimatun berharap, Monjali dapat terus berkembang lebih baik serta terus berinovasi dalam memberikan fasilitas bagi wisatawan yang tentunya berkaitan dengan kebudayaan dan wisata.
Baca juga: "Monumen Jogja Kembali" dikunjungi 6.000 wisatawan selama libur Lebaran
