Lahan pertanian di Dlingo terdampak kekeringan akibat kemarau

id Lahan kering,kekeringan kecamatan dlingo,kekeringan bantul

Lahan pertanian di Dlingo terdampak kekeringan akibat kemarau

Ilustrasi lahan mengalami kekeringan (Foto ANTARA)

Bantul (ANTARA) - Lahan pertanian di wilayah Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdampak kekeringan atau mengalami kesulitan pengairan akibat musim kemarau 2019 yang terjadi sejak April lalu.

"Kalau berdampak (kemarau) hampir semua desa di Dlingo semua kena dampaknya, terutama di sektor pertanian," kata Camat Dlingo Deni Ngajis Hartono saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa.

Ia menyebutkan, ada empat desa yang lahan pertaniannya terkena dampak kemarau panjang tahun ini, hingga mengakibatkan sebagian tanaman mengalami gagal panen dan terpaksa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

"Yang berdampak empat desa yaitu di Mangunan, Munthuk, Dlingo dan Jatimulyo, (tanaman) mengalami fuso. Bahkan kemarin padi di rit (satu truk) untuk pakan ternak," katanya.

Kondisi yang dialami wilayah Dlingo ini dikarenakan letak geografisnya yang berada di dataran tinggi, sehingga memang lahan pertanian yang ada selama ini mengandalkan air hujan untuk pengairan lahan pertanian.

Namun, kata dia, untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat Dlingo sejauh ini masih bisa terpenuhi dengan suplai air dari jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantul. "Kalau untuk konsumsi rumah tangga semua tercukupi dengan PDAM," katanya.

Ketika ditanya terkait langkah yang akan dilakukan pihak pemerintahan kecamatan terkait kondisi di daerahnya menghadapi musim kemarau panjang ini, Deni mengatakan baru akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Senin besok kita baru koordinasi (untuk antisipasi dampak kekeringan meluas), nanti kita informasikan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan, 15 desa di enam kecamatan wilayah Bantul rawan mengalami kesulitan air karena kemarau, sehingga perlu ada langkah antisipasi agar dampaknya tidak meluas.

"Kemarau tahun ini dimungkinkan akan berlangsung cukup panjang, sehingga dengan kondisi seperti ini antisipasi kita membuat surat permohonan ke Bupati untuk menerbitkan status siaga darurat kekeringan," katanya.
      Baca juga: BPBD sebut 15 desa di Bantul rawan kekeringan