AP I memercepat pembentukan Komite Penanggulangan Darurat YIA

id Avian Security Commite.,YIA,Kulon Progo

AP I memercepat pembentukan Komite Penanggulangan Darurat YIA

Vice President Aviation Security (Avsec) PT Angkasa Pura I Donny Sudardono (pakai batik). (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I mempercepat pembentukan Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai bandara internasional.

"Yogyakarta International Airport  (YIA) merupakan bandara internasional yang besar, maka pemberlakuan keamanan layaknya global international airport, artinya apa yang berlaku di bandara dunia juga berlaku di YIA Kulon Pprogo, " kata Vice President Aviation Security (Avsec) PT Angkasa Pura I Donny Sudardono  di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengatakan pihaknya berusaha melakukan percepatan terhadap upaya pemahaman terhadap Aviation Security Committee. Berbagai unsur mulai dari polisi, TNI, Balai Karantina, puskesmas hingga masyarakat sekitar bandara dirangkul dalam Aviation Security Committee. Di mana segala potensi di masyarakat tersebut diharapkan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap potensi timbulnya ancaman terhadap penerbangan di Bandara ini.

"YIA ini bandara baru, kami harus melakukan edukasi kepada berbagai pihak terkait keselamatan penerbangan ini," katanya.

Avsec Committee berperan dalam penjagaan keamanan bandara. Di mana mereka ini bertanggung jawab memberikan pemahaman terhadap segala lapisan masyarakat terkait kemungkinan potensi munculnya ancaman terhadap dunia penerbangan.

Saat ini, lanjut Donny, drone dan balon udara masih menjadi ancaman dalam penerbangan di wilayah YIA dan Bandara International Adisutjipto. 

"Hal ini diakibatkan kekurangpahaman terhadap akibat kegiatan-kegiatan yang mengganggu take off ataupun landing dari pesawat di YIA," katanya.

Selain itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan merangkul petambak udang yang masih ada di selatan bandara ke dalam Aviation Security Committee. 

"Munculnya potensi ancaman penerbangan seperti tas yang tiba-tiba ditinggalkan oleh pihak tertentu ataupun potensi lainnya," katanya.