Normalisasi drainase di Jalan Babaran Yogyakarta diperkirakan empat pekan

id Normalisasi,drainase,babaran

Normalisasi drainase di Jalan Babaran Yogyakarta diperkirakan empat pekan

Pekerjaan normalisasi drainase di Jalan Babaran Kota Yogyakarta sehingga jalan bisa dilintasi kembali oleh kendaraan (Antara/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Pekerjaan normalisasi drainase di Jalan Babaran Kota Yogyakarta diperkirakan memakan waktu sekitar empat pekan yang dimulai sejak Senin (18/11) dengan membersihkan sisa material di drainase untuk kemudian dilanjutkan penutupan lubang galian.

“Seluruh pekerjaan dilakukan secara swakelola dengan dana sekitar Rp50 juta. Ini adalah pekerjaan 'recovery',” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Senin.

Ia berharap, dengan dimulainya pekerjaan normalisasi bekas galian pekerjaan revitalisasi drainase di Jalan Babaran tersebut, masyarakat sekitar lokasi galian tidak lagi merasa khawatir bahwa lubang galian akan tergenang air atau longsor saat musim hujan.

“Harapannya, masyarakat merasa aman dan nyaman. Setelah dinormalisasi, jalan tersebut bisa dilintasi lagi oleh kendaraan dengan lebih nyaman,” kata Agus.

Pekerjaan revitalisasi drainase di Jalan Babaran merupakan bagian dari proyek pekerjaan drainase Jalan Supomo dan sekitarnya yang tersangkut kasus dugaan suap terhadap oknum jaksa yang saat ini sedang ditangani KPK.

Sejak KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap oknum jaksa dan pemenang tender, maka Pemerintah Kota Yogyakarta memutuskan untuk menghentikan sementara pekerjaan revitalisasi drainase. Sebelum dihentikan, pemenang lelang sudah melakukan penggalian drainase di Jalan Babaran.

Terdapat tiga lubang galian yang terpaksa dibiarkan terbuka sejak pekerjaan tersebut dihentikan pada pertengahan Agustus. Lubang galian tersebut hanya dibatasi dengan tali, bahkan terdapat satu lubang galian yang kemudian ditanami jagung oleh warga sekitar.

Ketiga lubang galian tersebut masing-masing berukuran sekitar 3x2,3 meter persegi, 4x2,3 meter persegi dan 5x1,5 meter persegi. Kedalaman tiap galian sekitar dua hingga tiga meter.

Tanaman jagung yang sudah mulai tumbuh tinggi, lanjut Agus, harus dicabut agar pekerjaan normalisasi drainase bisa dilakukan.

“Khusus untuk saluran air hujan di lubang galian paling barat, akan dinormalisasi menggunakan ‘box culvert’. Kebetulan, ukuran ‘box culvert’ yang kami miliki sesuai dengan ukuran drainase di lokasi tersebut,” kata Kepala Seksi Peningkatan Perairan dan Drainase DPUPKP Kota Yogyakarta Herka Hanung Wijaya.

Sedangkan saluran air di dua lubang galian lain akan dinormalisasi secara manual karena tidak ada persediaan “box culvert” dengan ukuran drainase yang sesuai dengan drainase di lokasi tersebut.

Setelah saluran air hujan tersambung akan dilanjutkan dengan proses pemadatan tanah dan diakhiri dengan pengaspalan jalan. “Pekerjaan ini tidak hanya bersifat sementara tetapi permanen. Selain dari bidang sumber daya air, kami juga melibatkan bidang binamarga,” kata Herka.

Meskipun demikian, pekerjaan revitalisasi drainase di Jalan Babaran tersebut dimungkinkan bisa dilelang kembali meskipun tetap harus menunggu keputusan hukum terhadap kasus dugaan suap oknum jaksa.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024