Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa kabupaten ini perlu melakukan perbaikan terhadap saluran drainase untuk mencegah atau meminimalkan genangan air di permukiman usai diguyur hujan deras.
"Solusi terhadap genangan genangan air itu tentu perlu upaya jangka panjang, kita harus memperbaiki infrastruktur terutama saluran drainase, karena sejak puluhan tahun lalu kita ini kurang memperhatikan drainase," kata Bupati di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, Bantul sejak puluhan tahun lalu kurang memperhatikan infrastruktur saluran drainase, namun yang diperhatikan hanya jalan, sementara drainase yang mengalirkan air berlebih ketika wilayah tersebut diguyur hujan belum maksimal.
"Dan akibatnya saat ini genangan genangan itu masih saja terjadi. Antisipasinya harus ada perubahan arah pembangunan infrastruktur menuju pada pembangunan drainase yang berkelanjutan," katanya.
Apalagi, kata dia, genangan genangan air di Bantul usai diguyur hujan tersebut karena Bantul adalah wilayah paling selatan dan paling rendah di provinsi DIY, sehingga seluruh hilir dan muara air itu menuju ke Bantul
"Dari Kota Yogyakarta semua air menuju mengarah ke Bantul, tentu genangan genangan ini tidak bisa dihindari. Air hujan yang turun di Sleman pun akhirnya berhilir ke Bantul, tentu Bantul menjadi tujuan genangan air itu," katanya.
Bupati mengatakan, untuk mengupayakan pembangunan drainase berkelanjutan juga dibutuhkan anggaran yang besar, sementara anggaran infrastruktur pemerintah juga harus dialokasikan untuk pembangunan fisik lainnya.
"Sangat besar untuk membangun infrastruktur itu. Dari Dinas PUPKP (Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman) sudah ngerti, tapi kita memang sangat terbatas anggarannya," katanya.
Sementara itu, Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyebut sebanyak 61 kepala keluarga (KK) yang tersebar di dua desa yaitu Panggungharjo dan Wonokromo terdampak genangan air akibat hujan lebat yang mengguyur Bantul pada Senin (1/5).
Selain berdampak pada puluhan keluarga, hujan lebat sejak siang hingga sore di wilayah Bantul utara tersebut juga mengakibatkan genangan air di sekitar perempatan jalan lingkar Druwo Jalan Parangtritis, hingga mengganggu arus lalu lintas.
"Jadi kalau berdasarkan lokasi, terdapat tiga lokasi terdampak, yang menggenangi permukiman dia dua kelurahan, yang di perempatan Druwo, sempat mengganggu arus lalu lintas. Ketinggian genangannya tata-rata 40 centimeter," katanya.
Berita Lainnya
Dishub Bantul prediksi pergerakan 300 ribu kendaraan libur Nataru
Kamis, 19 Desember 2024 17:03 Wib
Pemkab Bantul raih penghargaan dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan
Kamis, 19 Desember 2024 16:16 Wib
Bawaslu Bantul evaluasi pengawasan Pilkada 2024 secara berjenjang
Rabu, 18 Desember 2024 16:54 Wib
Disbud Bantul motivasi pelestari adat untuk terus melestarikan seni budaya
Rabu, 18 Desember 2024 16:07 Wib
Pemkab Bantul menjamin kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru
Selasa, 17 Desember 2024 20:47 Wib
Diskominfo Bantul komitmen wujudkan layanan publik transparan berbasis teknologi
Selasa, 17 Desember 2024 18:45 Wib
Polres Bantul imbau masyarakat waspada aktivitas di tepi sungai di saat hujan
Minggu, 15 Desember 2024 16:51 Wib
Monyet ekor panjang serang lahan di empat kecamatan di Bantul
Minggu, 15 Desember 2024 16:49 Wib