Disdik Yogyakarta dalami kajian kebutuhan pembangunan sekolah bagian selatan

id dinas pendidikan kota yogyakarta

Disdik Yogyakarta dalami kajian kebutuhan pembangunan sekolah bagian selatan

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta (https://pendidikan.jogjakota.go.id/)

Yogyaakrta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terus melakukan pendalaman kajian terhadap kebutuhan pembangunan sekolah, khususnya SMP negeri di bagian selatan kota tersebut untuk pemerataan dan memperluas akses pendidikan.

“Ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama dalam kajian ini, misalnya persebaran SMP negeri, jumlah lulusan SD, kebutuhan guru, dan lahan yang cukup,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Selasa.

Budhi tidak memungkiri jika persebaran SMP negeri di Kota Yogyakarta tidak merata karena sebagian besar berada di Yogyakarta bagian utara. Dari 16 SMP negeri yang ada, sebanyak lima SMP berada di Yogyakarta bagian selatan dan 11 SMP negeri di Yogyakarta bagian utara.

Lima SMP di Yogyakarta bagian selatan Yogyakarta memiliki daya tampung sekitar 900 siswa dan 11 SMP di Yogyakarta bagian utara memiliki daya tampung sekitar 2.600 siswa sehingga total daya tampung 16 SMP negeri di Kota Yogyakarta mencapai 3.500 siswa.

Jika ditambah dengan puluhan SMP swasta lain, maka total daya tampung SMP di Kota Yogyakarta bisa meningkat hingga lebih dari dua kali lipat yaitu menjadi 9.500 siswa.

“Total daya tampung seluruh SMP, negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta tersebut sudah jauh lebih banyak dibanding total warga Kota Yogyakarta yang lulus SD tiap tahunnya yaitu sekitar 7.500 siswa,” katanya.

Selain itu, lanjut Budhi, jumlah guru di Kota Yogyakarta terus mengalami penurunan karena banyak yang memasuki masa pensiun, terutama dalam tiga hingga empat tahun mendatang.

“Kami mengalami kekurangan guru sehingga jumlah dan pemerataan guru ini pun menjadi bagian dari pendalaman kajian untuk pembangunan sekolah di Yogyakarta bagian selatan,” katanya.

Selain itu, lanjut Budhi, untuk membangun sekolah diperlukan lahan yang luas sementara untuk mencari lahan dengan luasan yang cukup dan ideal sangat sulit karena lahan di Yogyakarta terbatas.

“Dulu pernah ada juga kajian untuk penggunaan SD Karangsari. Namun, kami perlu evaluasi lagi apakah akses dan luas sekolah mencukupi atau tidak. Opsi tersebut bisa menjadi alternatif,” kata Budhi.

Oleh karena itu, Budhi mengatakan, salah satu upaya jangka pendek yang bisa dilakukan untuk pemenuhan dan pemerataan akses sekolah khususnya SMP di Kota Yogyakarta dapat dilakukan melalui kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB).

“Kami mencoba menyusun kebijakan penerimaan peserta didik baru yang sesuai dengan aspirasi masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, dalam DPRD Kota Yogyakarta memberikan catatan kepada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yaitu meminta pemerintah memprioritaskan pemerataan akses pelayanan pendidikan antara lain dengan meninjau kembali kebijakan zonasi untuk PPDB.

DPRD Kota Yogyakarta juga menyebut diperlukan prioritas untuk pengadaan atau penyediaan lahan guna pembangunan sekolah di Yogyakarta bagian selatan.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024