Nganjuk (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa keluarga penerima manfaat (KPM) harus didorong menjadi mandiri dan tidak terus bergantung pada bantuan sosial. Hal ini disampaikan saat Safari Ramadhan di Masjid Agung Al Jali, Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (10/3).
“Kami tengah merancang strategi program yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan agar KPM bisa naik kelas dari penerima bansos menjadi keluarga mandiri dan berdaya,” kata Gus Ipul.
Dalam kunjungan tersebut, ia bertemu langsung dengan 400 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memastikan program Kementerian Sosial berjalan efektif.
Menurutnya, PKH adalah program andalan yang mencakup sekitar 10 juta keluarga di seluruh Indonesia, dengan 4 juta di Jawa Timur dan lebih dari 118 ribu di Nganjuk.
“Saya ingin melihat langsung kondisi mereka. Data memang sudah ada, tapi lebih baik jika saya juga bertemu dan memahami profil KPM,” kata Mensos.
Baca juga: Kemendikdasmen kaji bansos untuk guru
Kemensos terus melakukan validasi dan pemutakhiran data agar distribusi bantuan tepat sasaran. Salah satu upaya penting adalah peran 173 Pendamping PKH di Nganjuk yang ditargetkan membantu 10 KPM graduasi setiap tahun, sehingga dalam setahun diharapkan 1.730 KPM bisa lepas dari ketergantungan bansos.
“Pendamping PKH harus punya pola pikir dan semangat baru untuk mendorong graduasi KPM,” tegas Gus Ipul.
Sejauh ini, Kemensos telah menyalurkan Rp474 miliar bansos di Nganjuk, terdiri dari Rp167,8 miliar untuk PKH dan Rp286,8 miliar untuk Program Sembako. Alokasi ini termasuk yang tertinggi di wilayah tersebut.
Ia juga mengajak masyarakat aktif menggunakan aplikasi Cek Bansos untuk mengajukan usulan atau sanggahan jika ada penerima yang tidak layak atau keluarga yang seharusnya mendapat bantuan tapi belum terdaftar.
Baca juga: Pemerintah dorong digitalisasi penyaluran bansos
“Nanti akan dicek oleh BPS, petugas kami, dan dinas sosial, lalu ditandatangani bupati sebelum dikirim kembali ke Kemensos agar datanya semakin akurat,” jelasnya.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menambahkan, masyarakat harus memiliki penghasilan sendiri, terutama mereka yang masih sehat dan produktif.
“Kalau sudah punya penghasilan, masyarakat makmur. Kalau masyarakat makmur, negara maju dan sejahtera. Kita ingin mewujudkan negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Agus Jabo.
Kemensos menargetkan semakin banyak keluarga bisa hidup mandiri tanpa bergantung pada bansos.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani sebut tingkat kemiskinan RI turun siginifikan di 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mensos: KPM harus jadi keluarga mandiri