Qari Aceh kembali diundang jadi imam di Istana Kepresidenan Turki

id Aceh ,Qari Aceh,Kepresidenan Turki ,Ankara ,Imam ,Tilawah Al Quran ,Ramadhan ,Ustadz Takdir Feriza Hasan

Qari Aceh kembali diundang jadi imam di Istana Kepresidenan Turki

Qari Internasional asal Aceh, Ustadz Takdir Feriza Hasan. ANTARA/HO

Banda Aceh (ANTARA) - Qari Internasional asal Aceh Ustadz Takdir Feriza Hasan, kembali mendapat kehormatan untuk menjadi imam dan membacakan Al-Qur'an di Masjid Betepe Millet, Ankara. Undangan ini datang langsung dari Istana Kepresidenan Turki melalui urusan agama.

"Surat resminya dari Istana Negara (Kepresidenan Turki) baru tadi dikirim langsung ke WhatsApp saya," ujar Ustadz Takdir di Banda Aceh, Sabtu (9/3).

Ia mengungkapkan, kabar terkait undangan ini sebenarnya sudah disampaikan sejak sebelum Ramadhan, namun surat resmi baru diterima hari ini. Tiket keberangkatan pun telah diterima lebih awal, yakni pada 3 Maret 2025.

Dalam agenda di Turki, Ustadz Takdir akan bertugas selama dua hari, tepatnya pada 14-15 Maret. Pada 14 Maret, ia akan menjadi imam shalat tarawih, sementara keesokan harinya ia akan membacakan tilawah Al-Qur'an.

"Insya Allah saya berangkat tanggal 13 Maret ke Jakarta, lalu pukul 00.30 WIB terbang ke Qatar dengan Qatar Airways sebelum melanjutkan perjalanan ke Ankara," jelasnya.

Baca juga: Qari Indonesia sabet juara pertama MTQ Internasional di Kuwait

Ustadz Takdir bukanlah nama baru dalam dunia qari internasional. Ia merupakan juara pertama MTQ Internasional Dunia Melayu di Melaka, Malaysia, pada 2013. Dua tahun kemudian, ia kembali meraih juara pertama pada MTQ Internasional 2015 di Istanbul, Turki.

Sejak kemenangan tersebut, Ustadz Takdir telah beberapa kali menerima undangan dari Istana Kepresidenan Turki. Ini merupakan undangan ketujuh baginya.

Sebelumnya, ia diundang ke Turki pada 2016 untuk menjadi imam dan melantunkan tilawah di 12 provinsi, lalu pada 2017 ke 30 provinsi.

Pada 2018, ia kembali ke Istana Kepresidenan untuk mengisi peringatan Isra Miraj, disusul undangan ke delapan kota pada 2019. Pandemi COVID-19 sempat menghentikan agenda ini pada 2020, tetapi pada 2024 ia kembali tampil di Hagia Sophia dan Istana Kepresidenan pada malam Lailatul Qadar.

Mendapat kepercayaan untuk kembali tampil di Turki, Ustadz Takdir merasa bersyukur dan berharap pemerintah Aceh dapat memberikan perhatian lebih terhadap qari-qari muda.

"Semoga ada perhatian pemerintah agar anak Aceh lainnya juga mendapatkan kesempatan seperti ini di masa mendatang," tutupnya.


Baca juga: Qari harus dihargai dengan etika tinggi




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Qari Aceh kembali diundang menjadi imam di Istana Kepresidenan Turki