Bantul peroleh bantuan BNPB Rp64 miliar pulihkan dampak Badai Cempaka

id BPBD Bantul,BNPB,bantuan,siklon tropis Cempaka,korban terdampak

Bantul peroleh bantuan BNPB Rp64 miliar pulihkan dampak Badai Cempaka

Bupati Bantul, Yogyakarta Suharsono dan Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto (FOTO ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah memperoleh bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebesar Rp64 miliar untuk proses pemulihan dan perbaikan infrastruktur yang rusak serta korban terdampak Badai Cempaka pada 2017.

"Bantuan yang diterima Pemkab Bantul dari BNPB sebesar Rp64 miliar itu semuanya dialokasikan untuk korban terdampak Siklon Tropis Cempaka pada 2017 dan pembangunan lima jembatan,"  kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Bantuan tersebut sebagian sudah direalisasikan dengan 12 bangunan rumah untuk relokasi warga terdampak Badai Cempaka di Dusun Sompok Desa Sriharjo Imogiri pada Rabu (26/2). Sedangkan lima jembatan ditargetkan selesai pembangunan pada 2020 agar dapat diakses masyarakat.

"Selain bantuan pembangunan jembatan, alokasi dana bantuan juga digunakan untuk pembuatan rumah untuk 40 KK (keluarga) di sembilan desa," katanya.

Warga yang menerima bantuan rumah untuk relokasi dari tempat tinggal awal, kata Dwi Daryanto,  antara lain di Desa Sriharjo, Karang tengah dan Selopamioro (Kecamatan Imogiri), Desa Gilangharjo (Pandak), Desa Muntuk (Dlingo), Desa Srimulyo (Piyungan), Desa Wonolelo (Pleret), Desa Donotirto (Kretek) dan Seloharjo (Pundong).

Bupati Bantul Suharsono mengatakan bahwa Kabupaten Bantul adalah salah satu daerah yang rentan terhadap bencana, karena itu berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor setiap saat ketika musim hujan bisa mengancam wilayah Bantul

Oleh karena itu, katanya, relokasi atau memindahkan warga ke tempat lebih aman adalah salah satu solusi terbaik yang dilakukan pemda agar masyarakat yang dulunya tinggal di daerah rawan bencana dapat hidup di lingkungan yang lebih aman.

"Saya ajak seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan, sehingga Bantul khususnya Desa Sriharjo yang secara geografis mempunyai kerentanan bencana, bisa lebih melakukan langkah-langkah strategis terkait dengan penanggulangan bencana dan konservasi lingkungan sekitar," demikian Suharsono.