Menteri PUPR ingin keselamatan pekerja konstruksi RS Akademi UGM dikedepankan

id menteri pupr,pekerja konstruksi,RS akademi ugm,covid

Menteri PUPR ingin keselamatan pekerja konstruksi RS Akademi UGM dikedepankan

Aktivitas para pekerja konstruksi di lokasi proyek RS Akademi UGM, Yogyakarta. Dokumentasi Kementerian PUPR

Jangan sampai kita membangun Rumah Sakit malah pekerja konstruksi kita ada yang terpapar COVID-19.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan aspek kesehatan dan keselamatan 300 pekerja konstruksi Rumah Sakit Akademi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta harus tetap dikedepankan dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.

"Jangan sampai kita membangun Rumah Sakit malah pekerja konstruksi kita ada yang terpapar COVID-19," tegas Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menteri Basuki juga mengingatkan untuk menjaga kerapihan dan keselamatan kerja, termasuk bagi 300 pekerja yang terlibat.

Baca juga: Menteri PUPR meninjau pembangunan Gedung Darurat COVID-19 di RSA UGM

Penyelesaian pembangunan RS Akademi UGM dilaksanakan sesuai protokol pencegahan COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan serta Inmen PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Selain itu Menteri PUPR juga menekankan pentingnya kontraktor untuk menggunakan produk dalam negeri dalam pengerjaan rumah sakit ini.

Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DIY dengan kontraktor PT Adhi Karya dan Manajemen Konstruksi PT. Virama Karya. Perkiraan anggaran penyelesaian pembangunan rumah sakit ini Rp 60 miliar.

Baca juga: Renovasi dua gedung RS Akademik UGM dikebut

RS Akademi UGM memiliki kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur dengan rincian 80 tempat tidur rawat inap, 2 tempat tidur ruang tindakan dan 25 tempat tidur ruang isolasi. Gedung Yudhistira dengan luas 4.177 meter persegi memiliki kapasitas 38 tempat tidur. Gedung Arjuna dengan luas 4.505 meter persegi memiliki kapasitas 69 tempat tidur.

"Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama, karena kita menggunakan sistem moduler sehingga tinggal pemasangan saja. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 meter persegi," kata Menteri Basuki.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocusing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan COVID-19.
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024