Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melaksanakan rapid diagnostic test atau tes cepat terkait COVID-19 dengan sasaran masyarakat umum dengan kriteria tertentu setelah layanan serupa menyasar petugas lapangan dan relawan pemerintah.
"Pelaksanaan rapid test ini akan kita lanjutkan dengan menyasar kepada warga umum dengan kriteria-kriteria tertentu, yaitu masyarakat yang punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit khususnya epidemi tinggi seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Surabaya dan Bali," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Sabtu.
Selain punya riwayat dari daerah terjangkit atau pelaku perjalanan, kata dia, warga dengan kriteria yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif corona jenis baru itu maupun warga kontak erat dengan orang tanpa gejala (OTG) rapid test positif.
Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul mengatakan, pelaksanaan tes cepat corona sendiri akan digelar di halaman parkir Kantor Dinkes Bantul pada 5 Mei 2020, atau sama seperti yang dilaksanakan pada rapid test sebelumnya.
"Cara untuk melakukan rapid test ini adalah warga mendaftarkan diri dahulu melalui aplikasi, aplikasi sedang dibuat Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), target maksimal kita pada pelayanan ini 250 orang," katanya.
Pria yang akrab disapa dokter Oky ini menjelaskan waktu pendaftaran rapid test mulai dibuka pada Minggu 3 Mei 2020 lewat aplikasi tersebut, dan sistem akan otomatis tertutup seandainya jumlah sasaran atau pendaftar sudah terpenuhi.
"Untuk waktunya akan kita beritahukan lewat aplikasi, salah satu isian warga adalah nomor induk kependudukan dan nomor handphone, jadi undangan akan kita sebar, kapan mereka datang dan jam berapa akan kita sampaikan lewat nomor HP yang didaftarkan," katanya.
Sejauh ini, rapid test corona di Bantul sudah dilaksanakan terhadap relawan di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), petugas sosial di Dinas Sosial yang rentan terpapar karena kontak langsung dengan banyak warga.
Kemudian terhadap tenaga kesehatan maupun nonkesehatan pada fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit yang merawat pasien terindikasi COVID-19. Dari hasil rapid test itu, ditemukan ada enam tenaga kesehatan hasilnya reaktif atau positif rapid.
Sementara itu, untuk perkembangan kasus COVID-19 di Bantul per 1 Mei jam 21.00 adalah pasien yang masih rawat inap dengan konfirmasi positif 14 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 14 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) ada lima orang.
Berita Lainnya
Nikmati naik NETA V-II nan lincah, dipenuhi fitur mewah
Kamis, 18 Juli 2024 7:31 Wib
Jelajahi Yogyakarta dengan Suzuki XL7 Hybrid
Selasa, 4 Juli 2023 6:13 Wib
Disdag Yogyakarta menambah test kit bahan berbahaya di pasar tradisional
Sabtu, 21 Januari 2023 11:03 Wib
KAI Daop 6 tetap buka layanan rapid test antigen di tiga stasiun
Selasa, 5 April 2022 16:35 Wib
Tarif rapid test antigen di stasiun jadi Rp35 ribu mulai Januari 2022
Kamis, 30 Desember 2021 13:35 Wib
Pelaku usaha Malioboro dijadwalkan jalani "rapid test" antigen tiap akhir pekan
Senin, 27 Desember 2021 15:17 Wib
Yogyakarta perkuat testing dengan sampling antigen ke siswa-guru
Selasa, 9 November 2021 19:33 Wib
Bandara Internasional Yogyakarta: Rapid test antigen secara acak tetap berlaku
Minggu, 4 Juli 2021 23:47 Wib