Kulon Progo akan gelar rapid test massal pedagang pasar rakyat

id COVID-19,rapid test massal ,Dinkes Kulon Progo,Kulon Progo

Kulon Progo akan gelar rapid test massal pedagang pasar rakyat

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelarrapid test massal terhadap pedagang pasar rakyat dan karyawan swalayan serta konsumen secara terbatas untuk mengantisipasi potensi penyebaran COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin, menyampaikan bahwa pelaksanaan rapid test massal tersebut dijadwalkan pada Selasa (19/5) dan Rabu (20/5) dan diulang pada 2 dan 3 Mei 2020.

Ada lima titik yang akan digunakan sebagai lokasi pelaksanaan rapid test yakni di Puskesmas Wates, Puskemas Sentolo 2, Puskesmas Pengasih 1 dan dibantu Puskesmas Pengasih 2, serta Labkesda Kabupten Kulon Progo dan Pasar Wates.

Ia mengatakan target rapid test  adalah 500 orang berasal dari pedagang dan pengunjung Pasar Wates, Pasar Bendungan dan Pasar Sentolo, serta karyawan dan pengunjung empat swalayan besar yang ada di Wates dan Pengasih.

"Rapid test massal ini sifatnya sampling saja. Mereka diseleksi yang kontaknya di pasar atau swalayan banyak," katanya.

Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulon Progo, Ananta Kogam mengatakan bahwa rapid test massal tersebut akan dilaksanakan sebagai bentuk kewaspadaan atas pandemi COVID-19.

"Jadi kita melakukan rapid test sebelum ada kasus yang mencuat seperti di Indogrosir, jadi ini untuk kewaspadaan," katanya.

Adapun dari target 500 spesimen tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa target utamanya adalah pedagang dan karyawan.

Sedangkan bagi pengunjung , menurut dia, akan diseleksi melalui proses screening dimana pengunjung wajib mengisi formulir tentang riwayat perjalanan dan status kesehatan.

Ananta Kogam mengatakan bahwa dalam proses screening tersebut, kejujuran akan menjadi kunci bagi keberhasilan rapid test masal yang akan dilaksanakan.

Untuk menghindari kerumunan massa, lanjut Ananta, pihaknya bekerja sama dengan pengurus pasar maupun swalayan untuk mengatur waktu pemeriksaan secara bertahap.

Nantinya, bila terdapat pedagang maupun masyarakat yang hasil rapid test-nya reaktif, mereka akan dikirim ke RSUD Wates untuk menjalani swab. Setelah itu mereka bisa melakukan isolasi mandiri hingga hasil swapnya keluar.

"Bila nantinya hasil swab positif, akan segera dilakukan perawatan di RSUD Wates," katanya.