Persaingan PPDB jalur bibit unggul di SMP favorit Yogyakarta berjalan ketat

id PPDB,jalur bibit unggul, yogyakarta

Persaingan PPDB jalur bibit unggul di SMP favorit Yogyakarta berjalan ketat

Ilustrasi - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMP Kota Yogyakarta. ANTARA/Eka AR

Yogyakarta (ANTARA) - Persaingan calon siswa baru pada penerimaan peserta didik baru jalur bibit unggul jenjang SMP di Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 2020/2021 cukup ketat di sejumlah sekolah yang selama ini dikenal masyarakat sebagai sekolah favorit.

“Jalur bibit unggul memang dibuka lebih dulu untuk memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi dari seluruh SD di Kota Yogyakarta untuk masuk ke sekolah yang mereka inginkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori di Yogyakarta, Senin.

Sejumlah SMP negeri yang banyak diminati oleh calon siswa baru dari jalur bibit unggul adalah SMP Negeri 5 Yogyakarta, SMP Negeri 8 Yogyakarta dan SMP Negeri 9 Yogyakarta dengan jumlah peminat jauh melebihi kuota yang diberikan.

Berdasarkan data dari laman yogya.siap-ppdb.com diketahui jumlah siswa yang mendaftar masuk ke SMP Negeri 5 Yogyakarta mencapai 138 orang dan di SMP Negeri 8 Yogyakarta mencapai 124 orang. Kedua sekolah tersebut hanya mengalokasikan kuota untuk 32 siswa. Sedangkan di SMP Negeri 9 Yogyakarta terdapat 80 pendaftar dengan kuota 20 siswa.

Setiap SD di Kota Yogyakarta berhak mengusulkan 10 persen dari siswa berprestasi mereka untuk mengikuti seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) dari jalur bibit unggul.

Proses seleksi untuk jalur bibit unggul tetap menggunakan rerata nilai rapor sejak kelas 4,5, dan 6 untuk tiga mata pelajaran yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA, yang dipadukan dengan indeks sekolah.

“Untuk jalur bibit unggul, siswa dapat memilih tiga sekolah. Jika tidak diterima di pilihan pertama, maka bisa diterima di pilihan berikutnya,” katanya.

Meskipun demikian, Budi mengingatkan bahwa seluruh sekolah di Kota Yogyakarta memiliki kualitas yang baik sehingga siswa tidak perlu khawatir saat memilih sekolah.

“Tetapi, pada PPDB tahun lalu, kuota jalur bibit unggul tidak terpenuhi. Banyak yang mengalihkan pilihan ke PPDB jalur lain karena tidak diterima di SMP yang diinginkan,” katanya.

Jika masih ada sisa kuota untuk PPDB jalur bibit unggul, maka sisanya akan ditambahkan untuk jalur mutu.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta memberikan berbagai pilihan jalur untuk penerimaan siswa baru tahun ini.

“Jika siswa tidak bisa masuk melalui jalur bibit unggul, maka mereka tetap bisa mendaftar melalui jalur lain, baik itu jalur afirmasi bagi warga miskin, jalur mutu atau jalur prestasi jika siswa adalah penduduk luar Kota Yogyakarta,” katanya.

PPDB jalur bibit unggul akan dibuka hingga Rabu (10/6).

Sementara itu, Ketua PPDB Kota Yogyakarta Entik Siti Hidauati mengatakan, terdapat 741 siswa yang diusulkan untuk bisa mengikuti seleksi masuk dari jalur bibit unggul dengan total kuota yang disiapkan sebanyak 347 siswa. Siswa yang diusulkan adalah siswa SD di Kota Yogyakarta.

“Kami juga memperpanjang pengajuan pembuatan akun dari semula hingga 7 Juni menjadi 24 Juni,” katanya.

Perpanjangan pengajuan pembuatan akun tersebut dilakukan karena banyak siswa dari luar Kota Yogyakarta yang baru menerima rapor pada 15 Juni.

Pada PPDB tahun ajaran 2020/2021 dilakukan sepenuhnya secara online dan calon siswa diminta mengajukan akun untuk kemudian diverifikasi dan baru bisa digunakan saat login pendaftaran. Hingga saat ini sudah ada sebanyak 7.510 pengajuan akun.

Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024