Distan Kulon Progo imbau petani tunda jual gabah di bawah HPP

id Harga gabah,HPP,DPP Kulon Progo,DPRD Kulon Progo,Kulon Progo

Distan Kulon Progo imbau petani tunda jual gabah di bawah HPP

Komisi II DPRD Kulon Progo meninjau Bulog Triharjo. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau petani menyimpan gabah bila harga gabah di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram sampai harga membaik.

"Kami berharap petani tetap semangat, walau harga gabah di lapangan di bawah HPP. Ke depan, pemerintah dapat akomodasi terkait gabah hasil produksi petani," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Drajad Purbadi, di Kulon Progo, Minggu.

Ia mengatakan DPP Kulon Progo tidak mendapat laporan serapan beras atau gabah milik petani oleh Bulog.

Pada saat adanya laporan harga gabah di bawah Rp6.500 per kilogram dari HPP sudah ada pertemuan antara Bulog dan Kementerian Pertanian.

"Harapannya, gabah atau beras dari petani di Kulon Progo terserap dengan baik," katanya pula.

Drajad mengatakan Kulon Progo setiap tahun surplus beras rata-rata per tahun 50 ribu ton.

"Ketahanan pangan di Kulon Progo cukup bagus, khususnya beras," katanya lagi.

Komisi II DPRD Kulon Progo melaksanakan kunjungan lapangan ke gudang Bulog Triharjo untuk memastikan stok beras menjelang puasa dan Lebaran 2025 aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Berdasarkan laporan dari Bulog DIY bahwa stok beras di Bulog Subdivre Triharjo aman," kata Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Sunarwan.

Ia mengatakan hasil laporan Bulog, stok beras aman. Komisi II juga memastikan serapan gabah atau beras yang dilakukan oleh Bulog di Kulon Progo.

Bulog Subdivre Triharjo menyerap beras dari petani sebesar 16 persen atau 941 ton dari total kapasitas 2.800 ton.

"Harapan kami, Bulog menyerap beras atau gabah dengan maksimal," katanya pula.

Sunarwan mengatakan kendala penyerapan beras atau gabah oleh Bulog terhambat dengan kriteria yang ditetapkan. Komisi II telah meminta Bulog DIY meningkatkan kembali penyerapan beras dari petani Kulon Progo.

"Produktivitas di Kulon Progo pada Maret-April 2024 sebesar 24 ribu ton. Setelah dikurangi kebutuhan per kapita penduduk Kulon Progo, harapan kami semakin besar penyerapan beras petani," kata dia.

Dia mengatakan pemerintah telah menetapkan HPP, harapannya petani Kulon Progo juga sejahtera.

"Kalau beras petani di Kulon Progo terserap Bulog secara maksimal, kesejahteraan petani juga lebih baik lagi," katanya.

Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Nasib Wardoyo mengatakan peran Bulog dalam memasok pangan nasional, khususnya Kulon Progo, Komisi II meminta penyerapan gabah atau beras dilakukan dengan baik, dan prosedural, serta tidak meninggalkan kualitas.

Selama ini, beras dari Bulog, kualitasnya yang sampai masyarakat atau konsumen untuk memenuhi pangan, kualitasnya kurang baik.

"Kualitas beras dari Bulog dan beras yang dimiliki masyarakat atau petani, lebih baik milik petani. Sehingga kualitas beras dari Bulog harus tetap dijaga," katanya pula.