Disdikpora Gunung Kidul menyiapkan operator bantu proses pendaftaran PPDB

id Disdikpora Gunung Kidul,PPDB Gunung Kidul

Disdikpora Gunung Kidul menyiapkan operator bantu proses pendaftaran PPDB

Kepala Disdikpora Gunung Kidul Bahron Rasyid. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan operator di seluruh sekolah guna membantu proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020/2021 yang mulai dibuka pada Senin (29/6) hingga Rabu (1/7) yang dilakukan secara daring.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Bahron Rasyid di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan untuk proses pendaftaran secara daring dan menyiapkan strategi antisipasi wali murid yang kebingungan saat proses pendaftaran.

"Bagi yang kesulitan untuk mendaftarkan secara daring tidak perlu khawatir. Disdikpora sudah menyiapkan operator yang siap membantu," kata Bahron.

Ia mengatakan jaringan internet tidak ada masalah, tapi ada juga orang tua yang belum begitu paham tentang teknologi, sehingga harus ada pendampingan. Adapun prosesnya, tidak harus mendatangi sekolah yang dituju, karena sekolah yang terdekat dari rumah bisa membantu untuk daring.

“Sekolah kita dari TK hingga SMP sudah saling terhubung dan tersambung layanan internet. Jadi, kalau kesulitan mendaftar, tinggal datang ke sekolah terdekat, nanti akan ada operator yang membantu dalam pendaftaran,” katanya.

Ia mengatakan PPDB 2020/2021 tidak berbeda dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya. "Sistem zonasi masih mendominasi penerimaan karena kuotanya mencapai 50 persen. Sedangkan untuk jalur prestasi 30 persen, 15 persen untuk kuota keluarga miskin atau jalur afirmasi dan 5 persen merupakan jalur kepindahan orang tua. "Paling banyak memang yang dari zonasi,” kata Bahron.

Bahron mengatakan proses penerimaan siswa baru ada jaminan seluruh siswa lulusan SD bisa bersekolah. Kepastian itu tidak lepas dari daya tampung yang lebih banyak dari pada dengan jumlah siswa lulusan SD.

"Kuotanya sekitar 12.600 kursi, sedangkan yang lulus SD hanya 9.071 anak. Jadi, secara prinsip seluruh anak tetap bisa melanjutkan sekolah,” katanya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Saptosari, Yanto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan operator untuk membantu bagi calon siswa yang kesulitan saat akan mendaftar secara daring.

"Layanan ini diharapkan bisa mempermudah dalam proses pendaftaran. Kalau memang ada kendala berkaitan dengan proses atauan masalah jaringan sudah ada operator yang siap memperbaiki dan membantu dalam pendaftaran,” katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024