Pria India sayat perut istri karena ingin periksa jenis kelamin bayi

id India ,pria serang istri,jenis kelamin bayi,Negara Bagian Uttar Pradesh

Pria India sayat perut istri karena ingin periksa jenis kelamin bayi

Ilustrasi - Seorang anak pekerja migran minum air sambil digendong ibunya ketika mereka mengantre naik kendaraan ke stasiun di Ahmedabad, India, Jumat (15/5/2020), untuk naik kereta menuju negara bagian asal mereka di utara, Uttar Pradesh, saat jaringan kereta raksasa India dibuka kembali secara terbatas setelah "lockdown" selama hampir tujuh minggu untuk memperlambat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) . ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave/wsj/cfo

India (ANTARA) - Seorang pria di India utara ditangkap setelah menyayat perut istrinya yang sedang hamil dengan sabit sehingga menyebabkan sang istri berada dalam kondisi kritis dan bayi dalam kandungannya meninggal, menurut polisi dan kerabat.

Kepolisian Budaun di Negara Bagian Uttar Pradesh menyebutkan bahwa perempuan tersebut kini dalam perawatan intensif di rumah sakit di New Delhi pascaserangan pada Sabtu (19/9).

Kerabat perempuan tersebut mengungkap bahwa serangan terjadi lantaran pelaku ingin mengetahui jenis kelamin bayi mereka. Pasangan itu telah memiliki lima anak perempuan.

"Pelaku menyerang istrinya dengan sabit dan menyayat perutnya dengan alasan ingin mengetahui jenis kelamin si calon bayi," kata saudara laki-laki korban, Golu Singh, kepada Thomson Reuters Foundation.

Anak-anak perempuan di India kerap dianggap sebagai beban sebab pihak keluarga harus membayar mas kawin ketika mereka menikah nanti. Sementara, anak laki-laki sangat dihargai sebagai pencari nafkah yang mewarisi harta dan meneruskan nama keluarga.

Aborsi janin perempuan telah dilarang di India. Di negara itu, kecenderungan menginginkan anak laki-laki menyebabkan jumlah anak perempuan berkurang.

Menurut survei pemerintah yang dirilis pada Juli, rasio jenis kelamin India, atau jumlah perempuan per 1.000 laki-laki, tercatat sebesar 896 antara 2015-2017. Jumlah itu turun dari 898 pada 2014-2016, dan 900 pada 2013-2015.

Hukum di India melarang para dokter dan petugas kesehatan memberi tahu jenis kelamin calon bayi kepada orang tuanya, atau melakukan tes untuk menentukan jenis kelamin bayi, dan hanya praktisi medis terdaftar yang diizinkan melakukan aborsi.

Sumber: Reuters