Riyadh (ANTARA) - Arab Saudi pada Senin (28/9) menyatakan pihaknya telah menghancurkan sel teroris yang dibina oleh Pengawal Revolusi Iran, serta menangkap 10 orang dan menyita senjata serta bahan peledak pada September ini.
Juru bicara pimpinan badan keamanan negara melalui pernyataan di media pemerintah mengatakan bahwa tiga dari 10 yang ditangkap mendapat pelatihan di Iran sementara sisanya "terkait dengan sel tersebut melalui berbagai peran."
Para anggota "mendapat latihan militer dan lapangan, seperti cara membuat bahan peledak, di situs milik Pengawal Revolusi Iran" selama beberapa pekan pada akhir 2017, katanya.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa senjata dan bahan peledak disita dari dua tempat berbeda, yakni di rumah dan di kebun, di Arab Saudi. Negara Teluk Arab tersebut merupakan pengekspor minyak terbesar dunia sekaligus sekutu utama Amerika Serikat.
Arab Saudi, yang mayoritas berpenduduk Muslim Sunni, dan Iran, mayoritas Syiah, terlibat dalam sejumlah perang proksi di kawasan, termasuk di Yaman.
Riyadh menuding Iran atas serangan rudal dan drone di fasilitas minyak kerajaan tersebut tahun lalu, namun tuduhan itu ditepis oleh Teheran.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Qatar kontak Saudi Arabia hindari konflik kawasan
Rabu, 17 April 2024 11:14 Wib
Perguruan tinggi diminta mengambil kans beasiswa Arab Saudi
Selasa, 16 April 2024 12:19 Wib
Arab Saudi tekuk timnas Indonesia U-23
Sabtu, 6 April 2024 6:02 Wib
Raja dan Pangeran Arab Saudi ucapkan selamat pada Prabowo
Jumat, 22 Maret 2024 10:39 Wib
Arab Saudi minati produk sepatu militer Indonesia
Kamis, 21 Maret 2024 16:05 Wib
Menlu AS hadiri pembicaraan gencatan senjata Gaza
Kamis, 21 Maret 2024 9:53 Wib
Indonesia-Arab Saudi jajaki bisnis kelistrikan
Jumat, 15 Maret 2024 9:55 Wib
BPKH Limited-PT Pos garap haji-umrah di Arab Saudi
Selasa, 12 Maret 2024 6:50 Wib