Pemerintah ajak semua pihak bersama memerangi pembajakan film

id Kemenparekraf,Pembajakan film

Pemerintah ajak semua pihak bersama memerangi pembajakan film

Ilustrasi membuat unggahan cuplikan film bioskop. (ANTARA News/Suwanti)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak semua pihak untuk bersama-sama memerangi pembajakan atas karya film yang masih menjadi tantangan.

Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf Syaifullah Agam, mengatakan bahwa perlu adanya peran serta tak hanya dari pemerintah melainkan juga melibatkan para pekerja film, dan masyarakat untuk sama-sama memerangi pembajakan.

"Ini PR kita bersama, dari jurnalis, film maker, pemerintah, dan juga pendidikan. Pemikirannya harus dibalik kalau kita bikin karya dibajak bagaimana perasaan kita. Itu harus di edukasi pelan-pelan," kata Syaifullah Agam kepada ANTARA, Senin.

Menurut Syaifullah Agam bahwa masyarakat perlu di edukasi mengenai penghargaan atas sebuah karya kreatif seperti film. Sehingga hal itu diharapkan dapat mengurangi pembajakan.

Dia menambahkan bahwa pembajakan terhadap film merugikan banyak pihak, mulai dari para pembuat film hingga negara yang kehilangan potensi pendapatan melalui pajak.

"Karena tidak ada penghargaan dan masyarakat kita harus di edukasi. Bukan saya menyalahkan masyarakat, cuma memang penghargaan terhadap karya itu masih kurang," ujar Syaifullah.

Syaifullah mengatakan bahwa masalah pembajakan dalam karya film dan produk industri kreatif lainnya tidak sederhana karena melibatkan banyak pihak terkait. Untuk itu, menurut dia perlu adanya komunikasi yang tepat guna mengatasi masalah pembajakan.

Saat ini, menurut Syaifullah, Kemenparekraf tengah menyiapkan sejumlah langkah dan menjalin komunikasi untuk mengatasi pembajakan produk karya industri kreatif yang berpotensi merugikan negara.

"Kita lagi menyiapkan itu. Ini sekarang PIC siapa apakah di Kemenparekraf. Karena ini kompleks, sebenarnya ini lebih ke aparat penegakan hukum. Tapi kita berkepentingan karena film, musik dan lain-lain masuk dalam ranah ekonomi kreatif. Walaupun itu juga bersinggungan dengan Kemendikbud terkait produk budaya. Itu juga perlu dirundingkan," tuturnya.

"Makanya kita lagi menyiapkan beberapa langkah untuk hal tersebut. Mudah-mudahan bisa segera di final kan," imbuh Syaifullah.