Jakarta (ANTARA) - Twitter menyatakan akan menerapkan peringatan pada cuitan yang berisi misinformasi atau informasi menyesatkan tentang vaksin COVID-19, sekaligus menegakkan ketentuan yang bisa membuat pengguna dilarang secara permanen karena pelanggaran berulang.
Kepala Kebijakan Publik Twitter Inggris Raya, Katy Minshall, mengatakan bahwa pihaknya menyadari peran perusahaan dalam memberikan informasi kesehatan yang kredibel kepada masyarakat luas.
“Kami terus bekerja dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia--termasuk (layanan kesehatan Inggris)--untuk memastikan akses visibilitas yang tinggi ke informasi kesehatan masyarakat yang terpercaya dan akurat pada layanan kami, termasuk tentang vaksin COVID-19,” kata dia dikutip dari Reuters, Selasa.
"Hari ini kami akan mulai memberikan label kepada cuitan yang mungkin berisi informasi menyesatkan tentang vaksin COVID-19, selain upaya berkelanjutan kami untuk menghapus informasi menyesatkan COVID-19 yang paling berbahaya dari layanan," sambung Katy.
Twitter mulai mempromosikan informasi mengenai kesehatan masyarakat sebelum COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global. Hal tersebut juga bertujuan untuk menghapus konten yang terbukti salah atau menyesatkan tentang virus berbahaya itu.
Sejak memperkenalkan panduan mengenai COVID-19, mereka mengatakan telah menghapus lebih dari 8.400 cuitan dan menegur 11,5 juta akun.
Dia mengatakan pendekatan dibangun di atas pengoperasian yang sudah ada untuk menjaga dari klaim palsu tentang keamanan dan keefektifan inokulasi.
Berita Lainnya
Komputer Kemenhan Israel dibobol peretas
Jumat, 12 April 2024 14:58 Wib
PDIP belum peroleh informasi pertemuan Megawati-Prabowo
Rabu, 10 April 2024 11:23 Wib
Danamon Syariah Travel Fair 2024 tampilkan informasi haji khusus dan umrah
Sabtu, 6 April 2024 23:37 Wib
KPU RI diminta beberkan data infrastruktur teknologi Pemilu 2024
Rabu, 3 April 2024 20:23 Wib
Command center KM 188 bantu informasi lalin Lebaran 2024
Selasa, 2 April 2024 4:55 Wib
Pemilih minim informasi PSU Kuala Lumpur
Rabu, 13 Maret 2024 7:45 Wib
Tandakan ada masalah, tabulasi hilang di Sirekap KPU RI
Sabtu, 9 Maret 2024 1:42 Wib
Waktu tunggu peserta JKN di faskes hanya dua jam
Jumat, 8 Maret 2024 6:44 Wib