DIY harap objek wisata uji coba komitmen menegakkan protokol kesehatan

id Yogyakarta, wisata Yogyakarta, Bantul,Wisata Mangunan

DIY harap objek wisata uji coba komitmen menegakkan protokol kesehatan

Kawasan wisata Mangunan, salah satu tempat wisata di Kabupaten Bantul, DIY yang diujicobakan buka menerima kunjungan wisatawan pada PPKM Level 3 (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan tiga objek wisata yang diujicoba untuk menerima wisatawan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 saat ini mempunyai komitmen untuk menegakkan protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo di Bantul, Selasa, mengatakan, hari ini sudah mendapat surat edaran dari Deputi Industri dan Investasi Kemenko Maritim dan Investasi yang menyebutkan bahwa dari 20 tempat wisata yang diujicobakan se-Jawa, tiga objek wisata diantaranya ada di DIY.

"Saya berharap tiga tempat wisata yang diuji coba ini akan betul-betul punya komitmen untuk menegakkan aturan-aturan tempat wisata yang diujicobakan," kata Singgih usai meninjau vaksinasi COVID-19 bagi pelaku wisata di Water Park Bantul.

Tiga objek wisata di DIY yang diujicobakan untuk buka dengan protokol kesehatan ketat tersebut adalah kawasan wisata Hutan Pinus Sari di Mangunan, Kabupaten Bantul, Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, dan Tebing Breksi di Kabupaten Sleman.

Ketiga destinasi wisata tersebut dilakukan uji coba karena selain telah dilengkapi dengan sarana pendukung protokol kesehatan, juga telah tersertifikasi CHSE (Cleanliness/Kebersihan, Health/Kesehatan, Safety/Keamanan, dan Environment/Ramah lingkungan) Kemenparekraf.

"Dan saya berharap nanti ada penambahan lokasi uji coba wisata di daerah DIY, karena yang kita ketahui tidak hanya tiga destinasi yang sudah mendapat CHSE, tapi ada beberapa lagi dan sekarang ini sedang proses untuk mendapatkan CHSE di 2021," katanya.

Dia mengatakan, karena di DIY baru tiga tempat wisata yang uji coba buka, maka semua destinasi wisata lainnya masih tutup, dan tidak diperkenankan untuk dikunjungi wisatawan, sehingga harapannya masyarakat juga mematuhi kebijakan tersebut.

"Saya sangat menyayangkan adanya wisatawan di tempat wisata yang statusnya masih tutup. Dan ini peran serta masyarakat juga wisatawan itu, supaya menahan diri terlebih dahulu untuk melakukan aktivitas kepariwisataan yang bersifat ramai-ramai atau rombongan," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024