Pemkab Gunung Kidul diminta manfaatkan Taman Budaya secara optimal

id Gunung Kidul,taman budaya

Pemkab Gunung Kidul diminta manfaatkan Taman Budaya secara optimal

Taman Budaya Gunung Kidul di Desa Logendeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul. (ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemkab setempat memanfaatkan Taman Budaya di Desa Logandeng, Kecamatan Playen, secara optimal untuk pertunjukan seni dan budaya supaya tidak mangkrak.

Anggota Komisi D DPRD Gunung Kidul Ismail Ishom di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan anggaran pembangunan Taman Budaya Gunung Kidul mencapai ratusan miliar, sehingga harus benar-benar dirawat dan dimanfaatkan secara optimal untuk memakmurkan seni dan budaya masyarakat setempat.

"Bangunan Taman Budaya Gunung Kidul ini sangat megah. Jangan sampai mangkrak," katanya.

Ia mengatakan perawatan Taman Budaya Gunung Kidul juga membutuhan biaya cukup tinggi.

Untuk pengelolaan dan pemeliharaan, katanya mempertanyakan, apakah oleh pemkab akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga atau dilaksanakan secara swakelola.

"Intinya harus dirawat dan digunakan sesuai dengan tujuan awal pada saat pembangunan,” katanya.

Ketua Komisi C DPRD Gunung Kidul Demas Kursiswanto mengatakan Taman Budaya membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit sehingga harus benar-benar diperhatikan pengelolaannya.

“Daripada membangun, lebih sulit untuk pemeliharaan. Jadi, pemkab harus benar-benar memperhatikan masalah perawatannnya,” katanya.

Sekretaris Kundha Kabudayan atau Dinas Kebudayaan Gunung Kidul Agus Mantara mengatakan gedung Taman Budaya sudah jadi, namun belum dibuka karena masih terkendala regulasi untuk operasional.

Operasional Taman Budaya, kata dia, masih menunggu perda untuk dasar dalam sewa-menyewa tempat itu.

Terkait dengan biaya pemeliharaan bangunan, ia mengakui butuh anggaran yang besar.

Meski demikian, ia belum bisa memberikan nominal biaya secara pasti karena masih dalam proses kajian.

“Contohnya listrik per bulannya mencapai Rp35 juta dan ini masih menggunakan bantuan dari Dana Keistimewaan. Tentunya akan ada biaya-biaya lain untuk perawatannya,” katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024