Bupati Sleman imbau masyarakat waspadai bencana dampak La Nina

id Bupati Sleman Kustini ,Stasiun Geofisika BMKG ,BMKG Sleman ,Stasiun Geofisika Sleman,Bencana hidrometeorologi ,Dampak la

Bupati Sleman imbau masyarakat waspadai bencana dampak La Nina

Petugas memeriksa alat Campbell Stokes di kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta. (ANTARA FOTO)

Sleman, DIY (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kustini Sri Purnomo mengingatkan masyarakat di wilayah itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat pengaruh La Nina.

"Kemarin kami menerima kunjungan dari Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sleman yang menginformasikan kemungkinan potensi bencana alam pada musim hujan ini," katanya di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, pihak Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sleman juga meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi dan upaya penanggulangan bencana.

"Atas rekomendasi yang diberikan BMKG tersebut maka langsung kami informasikan ke masyarakat serta menyiapkan antisipasi yang diperlukan guna mengurangi resiko akibat La Nina," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sleman Ikhsan bertemu dengan Bupati Sleman pada Jumat (12/11) 2021.

Ikhsan menyampaikan informasi yang perlu diketahui masyarakat Sleman dalam antisipasi menghadapi musim hujan pada akhir 2021.

"Pengaruh La Nina di wilayah DIY di awal musim hujan Oktober-November akan memberikan dampak yang cukup tinggi yakni sekitar 60 persen, dan akan berlanjut hingga Desember, Januari, Februari 2022," katanya.

Menurut dia, meskipun prosentase peningkatan curah relatif lebih kecil namun dampak terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi semakin tinggi terlebih pada puncak musim hujan.

"Curah hujan November 300mm per bulan, Desemer 2021 dan Januari 2022 400mm per bulan serta Februari 2022 500 mm per bulan," katanya.

Ia mengatakan, rekomendasi BMKG meliputi pemda, masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan resiko bencana yang berada di wilayah yg berpotensi terdampak La Nina agar bersiap segera untuk melakukan antisipasi pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan bencana Hidrometeorologi spt banjir, tanah longsor, angin kencang maupun badai tropis.

"Lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan menyiapkan kapasitas sungai atau kanal utk antisipasi debit air yang berlebihan," katanya.

Kemudian perlunya imbauan bagi masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana Hidrometeorologi akibat fenomena la Nina yg terjadi pada musim hujan 2021/2022, demikian Ikhsan.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024