Gunung Kidul diminta menyusun skema penanganan dampak bencana cepat

id bencana angin kencang,Gunung Kidul

Gunung Kidul diminta menyusun skema penanganan dampak bencana cepat

Rumah warga di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, rusak parak akibat diterjang angin kencang beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BPBD Gunung Kidul

Gunung Kidul (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ery Agustin meminta pemerintah setempat menyusun skema penanganan cepat dampak bencana, seperti angin kencang di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, dan Semanu yang dinilai sangat lamban.

Ery Agustin di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan pemkab lambat dalam merespon dampak angin kencang, sehingga sangat tidak adil bagi masyarakat terdampak yang rumahnya rusak dan tidak memiliki tempat tinggal.

"Kami merekomendasikan agar Pemkab Gunung Kidul menyusun skema penanganan cepat dampak bencana, jangan sampai masyarakat terdampak bencana semakin menderita karena kurang sigapnya pemkab dalam penanganan bencana," kata Ery.

Ia mengatakan berdasarkan pengamatannya di lapangan, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim reaksi cepat (TRC), serta relawan bergerak cepat dalam pendataan, menyalurkan bantuan kedaruratan, penanganan pasca bencana.

"Aksi di lapangan sudah luar biasa cepat, hanya proses di belakang mejanya yang lambat. Kami minta ada perubahan skema penanganan pasca bencana," harapnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sri Suhartanta mengakui ada kendala dalam penanganan pasca bencana, karena untuk mencairkan anggaran harus ada verifikasi data di lapangan dan membuat kriteria penerima bantuan dari yang ringan hingga skala berat. Seperti di Kalurahan/Desa Mulusan, Kecamatan/Kapanewon Paliyan.

"Ada proses yang harus dilewati sesuai ketentuan. Harus ada verifikasinya, menyesuaikan kriteria, baru bisa diajukan realisasi bantuan," jelas Sri.

Ia mengatakan proses ini akan selesai setidaknya dalam pekan ini. Baru proses penyaluran bantuan bagi warga terdampak akan dilakukan, di mana besarannya sesuai dengan tingkat kerusakan yang timbul.

Sementara itu, Lurah Mulusan, Paliyan, Supodo mengatakan sampai saat ini proses perbaikan rumah yang rusak yang diterjang angin kecang pada Jumat (7/3) sudah mencapai 90 persen. Perbaikan terutama dilakukan dengan memperbaiki atap rumah warga. Penanganan bencana ini menggunakan bantuan dari donatur, dan swadaya masyarakat.

"Kami fokus benahi atap rumah warga yang rusak, agar bisa segera digunakan kembali mengingat ini masih musim hujan," katanya.