DP3 Sleman bantu petani praktikan budi daya cabai sehat
Slemam (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung dan mengapresiasi petani yang mempraktikan budi daya cabai sehat ramah lingkungan, sesuai Instruksi Bupati Sleman sebagai kawasan pertanian sehat.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Selasa, mengatakan petani telah melaksanakan budi daya tanaman sehat dan irigasi tetes, sehingga tetap bisa raup untung bertani di musim kemarau.
"Pemkab Sleman berkomitmen bahwa pertanian di wilayah Sleman akan diarahkan menjadi kawasan pertanian sehat dan ramah lingkungan pada beberapa komoditas pertanian unggulan, salah satunya cabai," kata Suparmono.
Ia mengatakan pelaksanaan budi daya tanaman sehat dan irigasi tetes menerapkan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Budi daya tanaman sehat (BTS) merupakan metode budi daya yang diadopsi dari salah satu prinsip pengendalian hama terpadu, di mana dalam membudidayakan tanamannya memadukan semua teknologi budi daya berbasis ramah lingkungan.
"Sehingga dihasilkan tanaman yang sehat, lingkungan yang lestari dan produk yang aman konsumsi," katanya.
Salah seorang petani yang telah mempraktikan budi daya cabai sehat yaitu Lastriyani, 43, yang merupakan anggota wanita tani Padukuhan Durensawit, Kalurahan Mororejo
“Awalnya mengenal mengenal BTS dari layanan konsultasi di titik kumpul pas jual cabai," kata Lastriyani.
Lebih lanjut, Lastriyani mengungkapkan rasa terimakasih dengan adanya titik kumpul cabai dan sayuran STA Tempel yang binaan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Titik kumpul memfasilitasi konsultasi pertanian serta menyelenggarakan pertemuan-pertemuan sebagai sarana informasi teknologi. Para konsultan memberikan saran mengenai cara budidaya pertanian yang baik.
Konsultan terdiri dari para petani andalan yang tergabung di dalam grup Dlewer yang diketuai Sugiyono seorang Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS). Salah satu program Dlewer yaitu “sobo alas” yaitu kunjungan langsung ke lahan petani yang bermasalah atau terserang hama penyakit serta diberi solusi penangannya.
“Ada klinik yang menyediakan layanan pengendali hayati juga,” katanya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Selasa, mengatakan petani telah melaksanakan budi daya tanaman sehat dan irigasi tetes, sehingga tetap bisa raup untung bertani di musim kemarau.
"Pemkab Sleman berkomitmen bahwa pertanian di wilayah Sleman akan diarahkan menjadi kawasan pertanian sehat dan ramah lingkungan pada beberapa komoditas pertanian unggulan, salah satunya cabai," kata Suparmono.
Ia mengatakan pelaksanaan budi daya tanaman sehat dan irigasi tetes menerapkan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Budi daya tanaman sehat (BTS) merupakan metode budi daya yang diadopsi dari salah satu prinsip pengendalian hama terpadu, di mana dalam membudidayakan tanamannya memadukan semua teknologi budi daya berbasis ramah lingkungan.
"Sehingga dihasilkan tanaman yang sehat, lingkungan yang lestari dan produk yang aman konsumsi," katanya.
Salah seorang petani yang telah mempraktikan budi daya cabai sehat yaitu Lastriyani, 43, yang merupakan anggota wanita tani Padukuhan Durensawit, Kalurahan Mororejo
“Awalnya mengenal mengenal BTS dari layanan konsultasi di titik kumpul pas jual cabai," kata Lastriyani.
Lebih lanjut, Lastriyani mengungkapkan rasa terimakasih dengan adanya titik kumpul cabai dan sayuran STA Tempel yang binaan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Titik kumpul memfasilitasi konsultasi pertanian serta menyelenggarakan pertemuan-pertemuan sebagai sarana informasi teknologi. Para konsultan memberikan saran mengenai cara budidaya pertanian yang baik.
Konsultan terdiri dari para petani andalan yang tergabung di dalam grup Dlewer yang diketuai Sugiyono seorang Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS). Salah satu program Dlewer yaitu “sobo alas” yaitu kunjungan langsung ke lahan petani yang bermasalah atau terserang hama penyakit serta diberi solusi penangannya.
“Ada klinik yang menyediakan layanan pengendali hayati juga,” katanya.