DPKP memastikan belum ada tambahan kasus ternak terjangkit PMK di DIY

id positif PMK,kasus ternak PMK,kasus PMK DIY

DPKP memastikan belum ada tambahan kasus ternak terjangkit PMK di DIY

Pemkab Kulon Progo memperketat lalu lintas hewan ternak yang masuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. (ANTARA/Sutarmi)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan di provinsi setempat belum ada penambahan kasus baru ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto saat dihubungi di Yogyakarta, Senin, mengatakan hingga kini kasus PMK di DIY masih tercatat menjangkiti dua ekor ternak yakni satu ekor sapi dan satu ekor domba di Kabupaten Kulon Progo.

"Belum ada temuan lagi dan kemarin langsung dirapatkan di tingkat Kabupaten Kulon Progo dengan Polres dan jajaran terkait," kata dia.

Sugeng memastikan terhadap dua ternak tersebut hingga kini masih diisolasi di lokasi awal ditemukan yakni di Desa Pandowan, Kecamatan Galur, Kulon Progo.

Menurut Sugeng, hewan ternak tersebut merupakan milik warga setempat. Hanya saja, belum diketahui sejak kapan ternak terjangkit PMK tersebut ada di desa itu.

"Keberadaannya itu kapan di situ nah ini masih konfirmasi terus karena informasi masih kami gali lebih lanjut," ujar dia.

Meski perlu diwaspadai, menurut dia, penanganan kasus tersebut tidak perlu dihadapi dengan panik.

"Sambil dilakukan pengamatan lebih lanjut dan dilakukan langkah-langkah untuk disinfektan dan lain-lain," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mendapat laporan mengenai ternak suspek penyakit mulut dan kuku pada Kamis (12/5) sore.

Dinas Pertanian Kulon Progo bersama Balai Besar Veteriner Wates kemudian mengambil sampel dua sapi dan dua domba untuk diuji laboratorium.

"Kemudian, pada Jumat (13/5), hasil uji laboratorium keluar, bahwa satu positif sapi dan satu positif domba. Pada Jumat malam, kami langsung melakukan pertemuan dan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi penyakit mulut dan kuku," kata Aris.

Ia mengatakan sebelum hasil uji laboratorium keluar yang menyatakan satu sapi dan satu domba positif penyakit mulut dan kuku, masyarakat bersama petugas kesehatan hewan telah melakukan penyemprotan disinfektan dan pengobatan.

"Kami langsung melakukan lokalisasi di tempat ditemukan PMK supaya tidak menyebar," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024