Makassar (ANTARA) - Festival kuliner terbesar di Makassar yakni Makassar Culinary Night (MCN) 2022 menargetkan jumlah transaksi sedikitnya Rp500 juta dari sekitar 2.000 orang pengujung.
"Jumlah pengunjung yang terus berdatangan dari sore hingga malam hari, membuat kami optimis dapat mencapai target transaksi sedikitnya Rp500 juta," kata Founder MCN Mistri Andi Muin disela penutupan MCN 2022 di Benteng Rotterdam, Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, dalam dua malam kegiatan yang berlangsung dengan 76 tenant yang menawarkan aneka kuliner dan minuman, mulai dari menu tradisional hingga menu kekinian diyakini dapat meningkatkan transaksi UMKM di bidang tataboga itu.
Menurut dia, melalui MCN 2022 ini diharapkan dapat membantu UMKM bangkit kembali pada masa adaptasi normal baru, setelah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia hampir tiga tahun terakhir.
Menanggapi hal tersebut, Pendiri Daeng Dimsum, Fauzul selaku UMKM pemula merasa sangat terbantu untuk mempromosikan dan menjajakan hasil produksinya.
"Berbekal pengalaman dan pendidikan dari jurusan Tataboga Poltekpar, saya mencoba membuat dan menjajakan Dimsum. Alhamdulillah ternyata banyak peminatnya," katanya.
Menurut dia, sebelum ada kebijakan pemerintah untuk melonggarkan PPKM, produksi usaha yang digelutinya hanya bisa berjualan secara daring "online". Namun kini, sudah bisa bertatap muka dan menawarkan langsung jajanannya kepada pembeli.
Sementara itu, Regional Manager Corporate Affairs Gojek East Indonesia Kurniawan Iskandar Dinata mengatakan, dukungan perusahaan jasa daring ini untuk membantu pemerintah menyosialisasikan penggunaan pembayaran digital (electronic payment/ e-payment).
Dia mengatakan, melalui sistem pembayaran digital "Gopay" itu akan memudahkan dalam bertransaksi, karena tidak membutuhkan lagi uang kembalian.
Selain itu, juga mendukung sistem keuangan atau pembukuan tenant lebih tertata baik dan terukur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem mengatakan, MCN selain menjadi ajang promosi wisata kuliner, juga menjadi wisata budaya dengan lokasi kegiatan di Benteng Rotterdam.
"Pemilihan lokasi ini karena sarat dengan nilai sejarah perjuangan bangsa dan di sini ada museum, sehingga pengujung juga dapat melihat dan mempelajari benda-benda bersejarah," katanya.