Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati mendorong pemerintah daerah setempat melakukan audit data kemiskinan supaya program pengentasan kemiskinan melalui jaring pengaman sosial tetap sasaran.
Akhid Nuryati di Kulon Progo, Rabu, berharap Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana segera mengambil langkah cepat untuk mengentaskan kemiskinan, yakni audit data kemiskinan.
"Persoalan kemiskinan di Kulon Progo saat ini, adalah mental miskin saja. Sehingga hal yang perlu dilakukan dalam percepatan pengentasan kemiskinan adalah audit kemiskinan itu sendiri," kata Akhid.
Penyebab kemiskinan harus diaudit, yakni program penanganan kemiskinan supaya tepat sasaran. Audit data kemiskinan adalah salah satu treatment agar jaring pengaman sosial untuk kemiskinan tepat sasaran.
Banyak orang selalu mengharap dapat bantuan dari pemerintah. Mental seperti itu tidak baik, justru menjauhkan orang dari kemandirian.
"Kalau miskin karena tidak memiliki pekerjaan jangan diberikan bantuan langsung tunai, tapi lapangan pekerjaan. Atau kemiskinannya disebabkan tidak bisa membiayai sekolah, ya tentu diberikan bantuan biaya sekolah," kata Politisi PDI Perjuangan ini.
Akhid mengatakan audit kemiskinan ini sangat bermanfaat agar untuk perbaikan data juga untuk mengetahui akar masalah kemiskinan. Hingga solusi programnya juga akan tepat.
Audit kemiskinan ini baiknya dilakukan oleh dinas dan juga panewu/camat agar diperoleh data yang akurat.
Pemkab Kulon Progo memiliki program pengentasan kemiskinan di empat kecamatan/kapanewon, yakni Samigaluh, Pengasih, Kokap dan Sentolo. Empat kecamatan tersebut, angka kemiskinan sangat tinggi. Sehingga perlu adanya program khusus dan kolaboratif antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara komprehensif untuk menurunkan kemiskinan di empat kecamatan tersebut.
"Pemetaan penyebab kemiskinan harus dimiliki, baik dinas sosial maupun camat/panewu. Sehingga program pengentasan kemiskinan tepat sasaran dan pemerintah memberikan bantuan sesuai penyebab kemiskinan," katanya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Kabupaten Kulon Progo tahun 2021 sebesar 18,38 persen dan garis kemiskinannya tahun 2021 sebesar Rp360.202.
Untuk itu, Akhid berharap Penjabat Bupati Tri Saktiyana yang baru dilantik pada 22 Mei 2022 sepenuh diberi tugas sebagai penjabat Bupati Kulon Progo saja, tidak merangkap jabatan.
"Saat ini, Kabupaten Kulon Progo pada masa emergency yang membutuhkan perhatian penuh dari penjabat bupati dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan dan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19," katanya.
Akhid optimistis Penjabat Bupati Tri Saktiyana mampu mensinkronkan program pembangunan Kulon Progo dengan provinsi, sehingga ada percepatan pembangunan bidang ekonomi, pembangunan dan penurunan kemiskinan.
Penjabat Bupati Tri Saktiyana memiliki jam terbang tinggi dalam birokrasi, karena memiliki jenjang karir mulai dari Kepala Bappeda Bantul, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pelaksana tugas Kepala Diskominfo, dan saat ini masih menjabat sebagai Asisten Bidang Perekonomian Pembangunan Setda DIY.
"Kami optimistis dan memiliki harapan tinggi dengan modal sebagai birokrat yang jam tayangnya tinggi, penjabat Bupati Tri Saktiyana dapat mensinkronkan dan menterjemahkan program Pemda DIY ke Kulon Progo. Kami juga berharap penjabat bupati dapat mengakses dana keistimewaan untuk membiayai program pembangunan di Kulon Progo," kata Akhid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua DPRD Kulon Progo dorong pemda audit data kemiskinan
Berita Lainnya
Kemensos susun data tunggal keluarga miskin mencegah bansos salah sasaran
Rabu, 18 Desember 2024 14:01 Wib
Eko Suwanto berikan data informasi publik jadi dasar kebijakan perencanaan pembangunan
Rabu, 11 Desember 2024 11:01 Wib
Komisi II DPR RI apresiasi digitalisasi data pertanahan di BPN DIY
Minggu, 8 Desember 2024 19:25 Wib
Bantul data kebutuhan logistik lokasi terdampak cuaca ekstrem
Kamis, 28 November 2024 18:28 Wib
SMRC: Pram-Doel raih 51,03 persen dari data masuk 100 persen
Kamis, 28 November 2024 9:52 Wib
SMRC catat Luthfi-Taj Yasin raih 59,16 persen dari data masuk 100 persen
Kamis, 28 November 2024 9:49 Wib
Bantul siapkan data anak sekolah untuk program makan bergizi
Selasa, 26 November 2024 10:32 Wib
Bantul wujudkan tata kelola data demi pembangunan berkelanjutan
Selasa, 5 November 2024 11:08 Wib