Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan sektor pertanian sebagai salah satu potensi unggulan daerah yang mampu membangkitkan ekonomi masyarakat.
"Kita tetapkan tiga sektor unggulan atau sektor potensial di Bantul, yaitu industri terutama industri kreatif, kedua pertanian, ketiga pariwisata. Sektor pertanian telah kita tetapkan sebagai potensi daerah yang unggul," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat menghadiri HUT Gerakan Irigasi Bersih di Bendung Kemiri, Bantul, Senin.
Menurut dia, sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan karena disamping produksinya yang melimpah, kegiatan budi daya tanaman pertanian juga menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat Bantul.
"Terbukti kita di Bantul sudah mencapai swasembada beras, kita mencapai surplus 94.000 ton di Bantul untuk gabah kering giling, kemudian bawang merah kita juga surplus," katanya.
Dia mengatakan, bahkan untuk komoditas bawang merah, Bantul menjadi salah satu kabupaten penghasil atau pemasok kebutuhan bawang merah wilayah DIY dengan proporsi 60 persen.
"Kebutuhan bawang merah di DIY sebesar 60 persennya dipenuhi dari para petani Kabupaten Bantul. Demikian juga komoditi yang lain," katanya.
Padahal, menurut Bupati, Kabupaten Bantul saat ini hanya memiliki sekitar 14.000 hektare lahan pertanian berkelanjutan, atau lahan yang produktif untuk ditanami tanaman pangan.
"Artinya walaupun hanya 14.000 hektare, tetapi produktivitas pertanian kita tinggi, hampir tidak ada lagi tanah yang nganggur di Bantul. Ini menunjukkan bahwa pertanian itu sektor yang mampu menghasilkan produksi yang banyak dengan keterbatasan lahan yang kita miliki," katanya.
Bupati juga mengatakan visi misi pembangunan Bantul yaitu terwujudnya masyarakat Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan. Dan untuk mencapai itu, Bantul telah membangun infrastruktur guna menunjang ekonomi masyarakat.
"Pada sektor ekonomi, Bantul juga memiliki misi pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi, dan penyerapan investasi yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi," katanya.
