Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat jumlah penerima bantuan sosial kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah ini sebanyak 95.520 keluarga penerima manfaat (KPM).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Kabupaten Gunungkidul Asti Wijayanti di Gunungkidul, Jumat, mengatakan, sebanyak 95.520 keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhak menerima bantuan merupakan penerima bantuan program sembako, serta program keluarga harapan (PKH).
"Hari ini, bantuan sudah mulai didistribusikan oleh PT Pos kepada KPM," kata Asti Wijayanti.
Ia mengatakan, penyaluran bantuan tidak hanya sebatas bantuan sosial BBM, tapi ada juga pemberian program sembako. Hal ini berarti setiap keluarga akan mendapatkan dua program sekaligus dalam satu kali termin pencairan.
Adapun besaran bantuan sosial BBM setiap keluarga mendapatkan uang sebesar Rp300 ribu. Sedangkan bantuan sosial dari program sembako untuk September sebesar Rp200 ribu per kepala keluarga.
“Jadi total bantuan kali ini yang diberikan sebesar Rp500 ribu per keluarga/KPM,” katanya.
Kepala Dusun Kepek I Sukirno mengatakan, bantuan sosial BBM di wilayahnya sudah mulai dicairkan di Balai Kalurahan/Desa Kepek. Ia mengakui pencairannya ada sedikit masalah karena warganya ada yang belum bisa mengambil.
"Ada lima warga penerima bantuan yang belum bisa mencairkan, meski sudah datang ke balai desa,” kata Sukirno.