Tekan inflasi, Pemkab Gunungkidul gelar pasar murah

id Inflasi,Gunungkidul

Tekan inflasi, Pemkab Gunungkidul gelar pasar murah

Petugas dari Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul memantau harga kebutuhan pokok di pasar rakyat. ANTARA/HO-Instagram perdagangan_gunungkidul

Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar pasar murah untuk menekan terjadinya inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Gunungkidul Yuni Hartini mengatakan setidaknya ada lima kebijakan yang disiapkan untuk menekan terjadinya inflasi, salah satunya pasar murah.

"Operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga selama September lalu. Upaya menjaga harga itu juga dilakukan dengan meningkatkan persediaan bahan pokok tertentu di pasaran. Semoga inflasi tingkat kabupaten tidak melebihi lima persen," katanya.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta optimistis mampu kendalikan inflasi hingga akhir tahun

Langkah lain yang dilakukan adalah melakukan pemantauan terhadap 20 jenis bahan pokok di tiga pasar rakyat besar di Gunungkidul. Menurut Yuni, pemantauan terus rutin dilakukan hingga kini.

Dalam pelaksanaan di lapangan, pemkab melibatkan aparat Babinsa hingga Babinkamtibmas juga dilibatkan dalam melakukan monitoring dampak inflasi.

"Sejauh ini memang ada kenaikan harga, tapi tidak terlalu signifikan," katanya.

Yuni mengatakan langkah lain dalam mengantisipasi inflasi, yakni mengalokasikan dana transfer umum dari pusat sebesar dua persen untuk bantalan sosial. Berdasarkan hasil pembahasan, alokasi dua persen tersebut mencapai Rp4,62 miliar.

Pelaksanaan penyaluran bantuan masih menunggu penetapan APBD Perubahan Gunungkidul 2022. Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pun juga dikoordinasikan untuk pelaksanaannya.

"Bantalan sosial ini akan disalurkan untuk bantuan sosial kesejahteraan keluarga, penciptaan lapangan kerja, hingga subsidi untuk sektor transportasi," katanya.

Inflasi di DIY pada September 2022 tercatat 1,05 persen month to month (mtm) atau 5,33 persen year to date (ytd).

Sebelumnya, Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta warganya untuk tidak mengkhawatirkan kondisi inflasi ini, termasuk ancaman resesi global yang kini tengah dibicarakan.

"Tidak perlu khawatir, tapi tetap waspada, mengingat resesi akan dirasakan secara global," katanya.

Baca juga: Sebanyak 2.800 warga miskin Kota Yogyakarta tebus murah paket sembako