Lhokseumawe (ANTARA) - Seluas 3.611 hektare areal persawahan di Kabupaten Aceh utara gagal panen akibat banjir sehingga perlu normalisasi sungai sehingga dapat mengalirkan air secara optimal, kata Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.
“Menteri PUPR dan Kepala BNPB juga telah meninjau langsung semoga bantuan normalisasi di muara dan tanggul sungai di Aceh Utara dapat terlaksana,” katanya di Aceh Utara, Minggu.
Ia berharap tanggul tersebut segera diperbaiki dan siap dalam sepekan dan seharusnya dapat dilaksanakan secara permanen sehingga banjir tidak terjadi lagi di Aceh Utara.
“Penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara menjadi atensi kita agar musibah banjir ini tidak terus terjadi dan ini juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat,” katanya saat meninjau langsung kawasan areal persawahan di Gampong Alue Bendera, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara yang gagal panen akibat terendam banjir.
Ia menjelaskan untuk penanganan areal pertanian yang terdampak banjir tersebut, Pemerintah Aceh memberikan bantuan benih sebanyak 82,4 ton untuk 3.297 hektare dan bantuan asuransi seluas 314 hektare.
Ia mengatakan untuk mengatasi dampak gagal panen yang terjadi akibat banjir tersebut pihaknya akan melakukan normalisasi sungai di Aceh Utara salah satunya sungai Kretoe dan fungsionalnya Waduk Kretoe.
Ia menambahkan Bendungan Kretoe akan rampung pada akhir 2023 dan apabila rampung maka pengairan sawah mudah dan saat intensitas hujan tinggi tidak terjadi lagi banjir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 3.611 hektare sawah di Aceh Utara gagal panen akibat banjir