Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama Japan International Cooperation Agency (JICA) membangun kawasan aerotropolis di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo.
Nota Kesepahaman (MoU) tentang Layanan Konsultasi Teknis Pembangunan Aerotropolis di Kawasan Yogyakarta International Airport ditandatangani Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Kepala Perwakilan Kantor JICA Indonesia Yasui Takehiro di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.
"Kami pada hari ini menandatangani MoU untuk melaksanakan suatu kerja sama untuk merevisi atau membuat satu perencanaan pembangunan aerotropolis di area sekitar YIA di Kulon Progo untuk ke depannya," kata Yasui seusai penandatanganan MoU.
Ia mengatakan sebelum pelaksanaan MoU tersebut JICA telah melaksanakan survei sebagai langkah awal untuk membantu merevisi dan memperbaiki rencana pembangunan aerotropolis di area sekitar YIA di Kulon Progo.
Hal tersebut sesuai permintaan Sri Sultan yang disampaikan dalam pertemuan bersama Yasui pada Juni 2022.
Menurut Yasui, JICA memandang Kulon Progo memiliki banyak potensi, tidak sebatas YIA, mulai dari pertanian, perikanan, kehutanan, gunung, keindahan alam, atau kereta api yang menyambungkan Kota Yogyakarta dan YIA menjadi daya tarik.
"Daerah sekitaran YIA memiliki potensi yang dapat memikat hati turis dengan keindahan alam. Misalnya ada sawah dan seterusnya yang indah pasti banyak sekali orang yang ingin keliling tempat itu dengan jalan kaki, naik sepeda atau juga naik mobil dan lainnya," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Beny Suharsono mengatakan kerja sama dengan JICA ini akan mewujudkan desain pengembangan dan penyusunan masterplan atau rencana induk aerotropolis DIY.
Rencana induk tersebut, menurut dia, harus disusun agar pembangunan terarah sesuai dengan harapan awal dibangunnya YIA sehingga tidak bersifat parsial.
Menurut Beny, lingkungan sekitar YIA juga perlu penataan yang baik, seperti keberadaan pelabuhan Tanjung Adikarto, kemudian juga Jogja Agro Park yang bermuara pada digitalisasi dan IT.
Pada bagian utara YIA, kata dia, ada super prioritas Candi Borobudur sehingga YIA didesain bisa menjalani melayani 20 juta penumpang per tahun.
"Sentrumnya adalah aero. Sekarang sudah banyak berdiri bangunan terutama ada tiga hotel berbintang di sana. Ini juga menjadi bagian kajian yang tidak terpisahkan dari yang sudah ada, sehingga nanti semuanya tidak menabrak, dan terarah," kata dia.
Menurut dia, lokasi proyek pembangunan aerotropolis akan berada di area sekitar YIA yang meliputi Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.
Berdasarkan MoU Pemda DIY dan JICA, kerja sama akan berlangsung selama lima bulan dari November 2022 hingga Maret 2023.