Yogyakarta (ANTARA) - DPD Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan informasi berulang mengenai prediksi resesi ekonomi 2023 membuat minat masyarakat membeli rumah di provinsi ini menurun.
"Karena informasi mengenai prediksi itu disampaikan terus menerus akhirnya membuat masyarakat khawatir dan menahan diri membeli rumah," kata Ketua DPD REI DIY Ilham Muhammad Nur di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Ilham, selain gencarnya informasi terkait resesi, penurunan penjualan rumah yang dalami anggota REI DIY juga dipicu kenaikan inflasi serta proyeksi kenaikan suku bunga acuan BI hingga 2023.
Ia menyebutkan tren penjualan rumah di DIY hingga akhir 2022 tercatat mengalami penurunan 30 persen sejak pemerintah menaikkan harga BBM.
"Tiga hal tadi yang menyebabkan konsumen menahan diri untuk membeli properti, apalagi yang menggunakan fasilitas perbankan atau KPR," ujar dia.
Padahal, menurut Ilham, seandainya terjadi resesi dan BI rate mengalami kenaikan tidak akan terlalu signifikan menaikkan angsuran kredit perumahan.
Menurut dia, jika suku bunga pada 2023 kembali dinaikkan, kenaikannya masih di kisaran Rp50 ribu hingga Rp100 ribu sehingga masyarakat masih memiliki kemampuan untuk membeli rumah dengan sistem KPR.
"Kalau mereka memahami kondisi saat ini, justru saat inilah saatnya membeli. Karena kalau duit disimpan di bank maka akan berkurang karena inflasi, kemudian kalau dia belikan rumah kemungkinan besar justru bertambah," ujar dia.
Di sisi lain, ujar Ilham, mengacu data pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejatinya masih aman kendati muncul prediksi resesi ekonomi 2023, apalagi dalam RAPBN 2023 pemerintah masih optimistis mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 4 sampai 5 persen.
"Sehingga sebetulnya kan tidak resesi karena resesi itu dimana pertumbuhan ekonominya minus selama tiga bulan berturut-turut," ujar dia.
Karena itu, ia berharap ajakan pejabat negara agar masyarakat berjaga-jaga mengantisipasi resesi ekonomi pada 2023 dapat disampaikan secara proporsional sehingga tidak kontraproduktif terhadap binis properti di Tanah Air.
"Memang potensi resesi ekonomi dunia mengkhawatirkan tetapi ajakan untuk berjaga-jaga secara berulang-ulang ini akhirnya membuat masyarakat benar-benar menjaga dirinya sangat ketat untuk membeli rumah tinggal sebagai kebutuhan dasar," kata dia.
Berita Lainnya
Gubernur DIY tegaskan danais bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan kemiskinan
Selasa, 30 April 2024 19:03 Wib
Kemenkumham DIY menyerahkan sertifikat Indikasi Geografis gerabah Kasongan
Selasa, 30 April 2024 18:02 Wib
Penyidik Kejati DIY geledah Kantor PT Taru Martani terkait dugaan korupsi
Selasa, 30 April 2024 13:10 Wib
Kemenkumham DIY mengingatkan pelaku ekraf tidak terlambat daftarkan HKI
Senin, 29 April 2024 16:41 Wib
Kemenkumham Yogyakarta : Dua WNA manfaatkan "golden visa"
Senin, 29 April 2024 14:59 Wib
Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60, Kemenkumham DIY pastikan kinerja semakin berdampak
Minggu, 28 April 2024 17:09 Wib
Disbud DIY menggelar gala premiere lima film karya sineas lokal
Jumat, 26 April 2024 23:45 Wib
Kemenkumham DIY menggencarkan edukasi pentingnya HKI kepada pelajar
Jumat, 26 April 2024 19:52 Wib