Sarihusada dan UGM vaksinasi ternak cegah PMK

id sarihusada,ugm,pmk

Sarihusada dan UGM vaksinasi ternak cegah PMK

Vaksinasi PMK pada sapi dilakukan tenaga kesehatan hewan gabungan didampingi peternak (ANTARA/HO-SGM)

Yogyakarta (ANTARA) - Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) bergerak bersama Satuan Tugas PMK Universitas Gadjah Mada (UGM), relawan, akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat melakukan vaksinasi ternak di peternakan binaan Sarihusada di Dukuh Banyusri, Kelurahan Jemowo, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa (27/12) untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Vaksinasi ini bertujuan untuk membentuk resistensi ternak terhadap infeksi PMK, sehingga dapat mempertahankan kondisi kesehatan hewan yang menjadi dasar dalam usaha peternakan rakyat.

Sejak masuk ke Jawa Tengah pada pertengahan tahun 2022, penyebaran wabah PMK telah membawa dampak perekonomian yang besar terhadap kegiatan usaha peternakan sapi perah rakyat. Dampaknya berantai, selain sapi perah mati akibat penyakit, sapi yang sakit akhirnya dipotong paksa dengan penurunan harga yang signifikan, sedangkan sapi yang pulih produksi susunya menurun.

"Hal tersebut merugikan peternak karena hasil usaha tidak seimbang dengan input yang dibelanjakan. Kondisi ini bukan saja berdampak pada kesejahteraan peternak tetapi juga mempengaruhi ketersediaan pasokan susu sebagai bahan baku," kata Kepala Bidang Usaha Peternakan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali Gunawan Andriyanta.

Oleh karena itu, Gunawan mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Sarihusada untuk mendukung Pemkab Boyolali dalam mengatasi wabah PMK melalui proses edukasi, penanganan medis, dan vaksinasi. Selain memastikan pasokan vaksin, Pemkab Boyolali secara komprehensif juga telah melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang bahaya wabah ini.

"Kami mengapresiasi yang dilakukan Sarihusada karena telah turut membantu penanganan dan pemulihan kondisi kesehatan ternak. Pemulihan produksi susu segar yang baik secara kualitas dan stabil dari kuantitas akan saling membawa manfaat yang baik bagi swasta maupun peternakan rakyat," kata Gunawan.

Ketua Satuan Tugas PMK sekaligus Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Fakultas Kedokteran Hewan UGM Prof Dr drh Aris Haryanto menyebutkan bahwa PMK merupakan salah satu penyakit menular pada hewan yang paling ditakuti oleh negara-negara di dunia, dikarenakan penularannya yang sangat cepat dan dampak ekonomi yang besar.

Oleh karena itu penanganannya harus dilakukan dengan pendekatan Pentahelix (kolaborasi antara akademisi, pemerintah, swasta, media, dan masyarakat). "Beberapa peternak mungkin mengalami keterbatasan akses terhadap tenaga kesehatan, obat, vitamin, dan vaksinasi. Sehingga peran aktif Sarihusada dalam memfasilitasi usaha bersama antara tenaga kesehatan hewan, pemerintah, dan peternak adalah tepat," katanya.

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan bagi peternak untuk mengatasi wabah PMK merupakan perwujudan dari visi Danone One Planet One Health yang meyakini bahwa kesehatan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari kesehatan lingkungan.

"Sarihusada lahir dan besar di wilayah ini, kami memiliki komitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama peternak lokal, di mana program yang kami inisiasi bukan hanya meningkatkan produksi dan kualitas susu segar, namun juga membantu meningkatkan kesejahteraan peternak," katanya.

"Untuk itu, secara proaktif kami membangun kerja sama dengan pemerintah, Satuan Tugas PMK UGM, mitra koperasi dan peternak sehingga wabah PMK yang melanda tiga kabupaten di DIY dan Jawa Tengah ini dapat segera ditangani dan dicegah untuk berkembang lebih jauh, serta produksi susu dapat dikembalikan secara bertahap," kata Karyanto.