Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta tengah menyusun analisis dampak lalu lintas di Pasar Sentul sebagai salah satu persiapan jika rencana revitalisasi di pasar tradisional tersebut direalisasikan.
“Jika sewaktu-waktu rencana revitalisasi untuk Pasar Sentul dilakukan, maka dokumen-dokumen yang dibutuhkan sudah siap sehingga pekerjaan bisa langsung dijalankan,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Penataan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Hutomo di Yogyakarta, Minggu.
Meskipun demikian, lanjut Gunawan, hingga saat ini belum ada keputusan apapun terkait pelaksanaan revitalisasi fisik di Pasar Sentul Yogyakarta.
Dokumen analisis dampak lalu lintas (andalalin) yang saat ini sedang disusun tersebut, lanjut dia, digunakan untuk melengkapi dokumen lain yang dibutuhkan yaitu “detail engineering design” (DED) untuk bangunan pasar. DED untuk revitalisasi pasar sudah disusun sejak 2013.
Gunawan mengatakan kondisi lalu lintas di depan Pasar Sentul cukup padat terutama saat pagi hari karena ada pedagang yang berjualan di luar pasar.
Melalui andalalin tersebut, ia berharap dapat disusun manajemen lalu lintas yang tepat untuk diterapkan di sekitar pasar sehingga tidak akan semakin menambah kepadatan lalu lintas karena lokasi Pasar Sentul cukup dekat dengan persimpangan jalan.
“Selama ini, ada luberan pedagang di depan pasar sehingga kondisi lalu lintas cukup padat saat pagi hari,” kata Gunawan yang menyebut penyusunan andalalin ditargetkan selesai tahun ini.
Namun, jam berjualan pedagang di luar pasar dibatasi maksimal sampai pukul 07.00 WIB sudah harus bersih karena kegiatan di pasar biasanya terjadi mulai pukul 03.00 WIB.
Sedangkan untuk pengelolaan parkir, Guwangan mengatakan, di Pasar Sentul terdapat dua jenis parkir yaitu parkir di depan pasar yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta parkir di sisi barat pasar yang dikelola Dinas Perhubungan.
“Revitalisasi untuk Pasar Sentul memang dibutuhkan. Dengan revitalisasi, maka bisa ditambahkan sarana dan prasarana sehingga kondisi pasar semakin baik untuk mendukung kegiatan jual beli. Pedagang yang tadinya berjualan di luar, bisa masuk ke pasar sehingga pasar lebih tertata dan lalu lintas pun lancar,” katanya.
Di Kota Yogyakarta terdapat 30 pasar tradisional yang terbagi dalam beberapa kelas. Pada tahun ini, dilakukan revitalisasi fisik untuk Pasar Prawirotaman dengan dana dari pemerintah pusat. Pasar tradisional yang terletak di Yogyakarta bagian selatan tersebut akan direvitalisasi menjadi bangunan empat lantai.