Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Algoritma Research & Consulting teranyar menunjukkan bahwa 45 persen masyarakat tidak setuju jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pilihan politik atas calon presiden (capres) yang didukungnya pada Pemilu 2024.
"45 persen publik yang mengharapkan presiden sebaiknya tidak menyebutkan nama capres yang didukungnya," kata Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid di Jakarta, Senin.
Sementara itu, kata Fajar, responden yang menyatakan setuju bila Presiden Jokowi menyebutkan capres yang didukungnya pada Pemilu 2024 sebanyak 35,2 persen. Adapun sebanyak 16,6 persen responden menyatakan tidak tahu dan 3,3 persen sisanya menyatakan tidak jawab.
Berdasarkan afiliasi dukungan politiknya, ia menyebut sebesar 43,6 pendukung Jokowi-Ma’ruf setuju jika Presiden Jokowi menyebutkan pilihan politiknya secara terbuka.
Adapun, pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang setuju bila Presiden Jokowi menyebutkan pilihan politiknya secara terbuka sebanyak 26,3 persen.
Meskipun ada keterbelahan pendapat, lanjut dia, hasil survei menunjukkan bahwa publik berharap Presiden Jokowi bersikap netral pada Pemilu 2024. "Dan tidak memberikan endorsement politik yang menyebut nama tokoh capres," ucapnya.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas publik yakni sebanyak 39,4 persen menyatakan tidak mengikuti capres yang diusung Jokowi pada Pemilu 2024, melainkan melihat tokohnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Algoritma: 45 persen publik tak setuju Jokowi sebut capres pilihannya
Berita Lainnya
Elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 52,4 persen, papar survei
Senin, 5 Februari 2024 15:19 Wib
Elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 51,1 persen
Rabu, 17 Januari 2024 21:03 Wib
Partai Gerindra berpotensi gagalkan hattrick PDIP
Rabu, 17 Januari 2024 19:07 Wib
82,4 persen publik pilih capres dukungan Jokowi
Rabu, 17 Januari 2024 19:01 Wib
Samsung rajai pasar ponsel Indonesia
Rabu, 15 November 2023 11:23 Wib
UNY selenggarakan Research, Innovation and Industry Expo 2023
Selasa, 14 November 2023 0:04 Wib
Elektabilitas Ganjar kalahkan Prabowo dan Anies
Minggu, 17 September 2023 17:48 Wib
Elektabilitas PDIP dan Partai Gerindra bersaing ketat
Jumat, 15 September 2023 16:01 Wib