YBM PLN panen raya Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa di Karawang

id ybm pln,panen raya

YBM PLN panen raya Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa di Karawang

Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama Peduli Tepian Negeri panen raya padi dalam Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa di Desa Cipondoh, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (ANTARA/HO-PTN)

Yogyakarta (ANTARA) - Yayasan Baitul Maal Perusahaan Listrik Negara (YBM PLN) bersama Peduli Tepian Negeri melakukan panen raya padi dalam Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa di Desa Cipondoh, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 

Panen raya padi itu merupakan rangkaian output program bagi para Pahlawan Pangan Bangsa (Petani Dhuafa), Minggu (12/3).

Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa merupakan sebuah program kolaborasi bantuan modal usaha bagi petani dhuafa yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi COVID-19. Program ini meliputi pemberdayaan petani mulai dari modal bertani (Bina Rupiah) hingga pembinaan secara spiritual (Bina Ruhiah).

Ketua Yayasan Peduli Tepian Negeri Halwani dalam keterangannya Senin, mengatakan dampak pandemi di Indonesia sangat besar, salah satu yang terdampak adalah para pahlawan pangan.

Kondisi itu ditambah dengan adanya perang Ukraina dan Rusia yang notabene dua negara tersebut sebagai produsen pupuk terbesar dunia, sehingga ketahanan pangan menjadi isu yang sangat serius pada tahun 2023.

"Oleh karena itu, program tersebut merupakan ikhtiar bersama untuk memberdayakan petani sehingga kedaulatan pangan di Indonesia bisa terwujud dengan hadirnya lumbung pangan ke depan, ditambah status Karawang yang menjadi pusat tolak ukur sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo," kata Halwani.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa produksi beras dari Karawang menjadi penentu keberhasilan produksi nasional. Hal ini disampaikan Mentan usai mengikuti panen raya di Desa Cipta Marga, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (9/1).

"Dengan demikian, Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa ini menjadi langkah yang sangat tepat keberadaannya di Karawang," ujar Halwani.

Menurut dia, aktivitas program di lahan sawah seluas 60.000 meter atau 6 hektare di Desa Cipondoh itu melibatkan 120 mitra petani dan 6 pemilik lahan.

"Harapannya setiap 1 hektare lahan yang digarap dapat menghasilkan 5-6 ton gabah kering untuk memberi manfaat kepada pesantren-pesantren di daerah sekitar Karawang," kata Halwani.

Ketua II YBM PLN Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan Yusrizal Ibrani menyampaikan bahwa Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa ini merupakan program yang tidak hanya memberikan bantuan modal bagi para petani tetapi ada juga pembinaan spiritual.

Pembinaan spiritual itu di antaranya pengajian bulanan dengan materi yang disampaikan Birruwalidain (membahagiakan orang tua), memperbaiki kualitas shalat, peningkatan kualitas membaca dan memahami Al Quran, Inspiring (infaq setiap hari kalo bisa sering-sering), termasuk zakat.

Selain itu, peduli makanan halal, bukan hanya zatnya yang halal, tetapi juga cara mendapatkannya harus dipastikan halal, menjauhi riba dan akad batil.

"Dengan demikian, dalam Program Pemberdayaan Pahlawan Pangan Bangsa ini petani mendapat dua pembinaan yaitu bina ruhiyah dan bina rupiah," kata Yusrizal Ibrani.

Ia berharap program ini bisa memberikan manfaat kepada petani dan mitra petani, serta pesantren-pesantren sebagai penerima manfaat hasil panen. Sejak awal YBM PLN dan Peduli Tepian Negeri memberikan bantuan modal, pendampingan, dan pembinaan.

Yusrizal mengajak para petani untuk mendoakan seluruh pihak seperti keluarga besar YBM PLN, muzakki dari karyawan PLN, dan tim Peduli Tepian Negeri yang terlibat sehingga program ini bisa berjalan sesuai harapan.

"Nanti kami akan beli gabah hasil petani kemudian diproses menjadi beras dan beras tersebut akan di dustribusikan ke pesantren-pesantren yang ada di Karawang dan sekitarnya," kata Yusrizal Ibrani.

Koordinator Petani Nesam mewakili anggota petani lain menyampaikan terima kasih kepada YBM PLN dan Peduli Tepian Negeri, karena sudah tiga bulan petani mendapat pelatihan dan pembinaan tentang pra dan pasca-panen padi.

Para petani juga mendapat bantuan pupuk, bibit, dan obat-obatan padi. Selain itu, juga mendapat bantuan modal untuk panen. "Kemungkinan panen raya ini per 1 hektarenya, petani bisa memanen sebanyak 4.000 kilogram gabah," katanya.

"Program ini sangat bermanfaat sehingga kami yang selama bertani meminjam modal kepada bank emok (rentenir) bisa terbebas dari bunga pinjaman (riba) dan kami menikmati hasil panen dengan utuh," ujar Nesam.