Semua guru belum pahami isi Kurikulum Merdeka

id wakil ketua PGRI Semarang,kurikulum merdeka belajar,kurikulum merdeka, guru di Semarang

Semua guru belum pahami isi Kurikulum Merdeka

Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman (dua dari kanan), Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Semarang (dua dari kiri), dan Wakil Ketua PGRI Kota Semarang Hari Waluyo (kiri), saat Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang, di Semarang, Senin (29/5/2023). (ANTARA/HO-Dok DPRD Kota Semarang)

Semarang (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Semarang menilai belum seluruh guru memahami isi Kurikulum Merdeka Belajar meski banyak sekolah sudah mulai menerapkan kurikulum tersebut.

Wakil Ketua PGRI Kota Semarang Hari Waluyo di Semarang, Jumat, mengatakan perlunya sosialisasi dan pendampingan dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Meski para guru sudah belajar dari platform merdeka mengajar (PMM), kata dia, belum seluruhnya paham mengenai kurikulum tersebut.



"Ada guru yang sudah paham. Ada yang masih abu-abu. Belajarnya kan dari PMM secara daring. Kalau dipraktikkan, capaiannya baru sekitar 50 persen," katanya.

Ia menyebutkan saat ini baru kelas 1, 4, 7, dan 10 yang menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada jenjang sekolah dasar dan menengah.

Tentunya, kata dia, kelas-kelas lain akan segera mengikuti, sehingga perlu adanya konsolidasi, terutama bagi guru-guru yang saat ini belum mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.

Dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, ia meminta para guru memiliki kemauan untuk belajar, mengingat apapun kurikulum yang dipakai muaranya ada pada pengajar.

Belajar melalui platform daring, diakuinya belum cukup untuk memberikan pemahaman, sehingga guru juga perlu belajar ke sekolah penggerak.






 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024