131 desainer ambil bagian dalam Jogja Fashion Trend 2023

id desainer,jogja fashion trend

131 desainer ambil bagian dalam Jogja Fashion Trend 2023

Peragaan busana Jogja Fashion Trend (JFT) 2023 di Pakuwon Mall Yogyakarta, Jumat (14/7/2023) yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). ANTARA/HO-APG

Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 131 desainer dari berbagai kota ambil bagian dalam perhelatan peragaan busana monumental bertajuk Jogja Fashion Trend (JFT) 2023 di Pakuwon Mall Yogyakarta, yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"JFT merupakan kegiatan Grebeg UMKM 2023. JFT diinisiasi sebagai wadah promosi dan aktualisasi para desainer dan pelaku usaha di bidang fesyen," kata Direktur Asmat Pro Group Yogyakarta Nyudi Dwijo di Yogyakarta, Jumat.

JFT 2023 yang mengusung tema Unity In Diversity berlangsung dalam 13 sesi pada 11-16 Juli 2023. JFT 2023 melibatkan 136 model dari berbagai kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Yogyakarta.

Koreografer JFT 2023 yakni Nyudi Dwijo (Yogyakarta) dan Cicko Bachtiar (Jakarta), dengan Project Director Afif Syakur, Creative Director Phillip, Event Management Asmat Pro Group, Official Make up & Hair Do LT Pro Profesional Make up.

Panji Anom dari Asmat Pro Group menambahkan, JFT 2023 berlangsung selama enam hari, melibatkan 136 model. Tiap hari digelar dua fashion show. "Khusus pada Sabtu, 15 Juli 2023, ada tiga sesi, yakni siang, sore, dan malam," katanya.

Pada hari ketiga, Jumat, JFT 2023 menyajikan dua peragaan busana pada siang dan malam. Pada siang menampilkan karya Kalu by Narren Angga, Attamoda8 X Kameela, Kainsofficial by Syerasyar, Dewi Roesdji, RJ Ashima, Nafeeza, by Desi Wijayanti X Pica QD, Aurel X Bunga X Agustina X Nadin SMK Negeri 3 Malang, Hesti Nugraheni, Sedjajar by SMKN 1 Donorojo.

Pada malam, JFT 2023 menampilkan karya desainer Majalengka Ti Payun by Brahm Italia, Tan'eem, Diyah Ubudiyah, Wening Angga, Sevenbee by Dewinta Mega, Econana X Bemberg Textiles, Dwiwarna by Dwi Nurhasanah, Luvnic by Luffi, Almalika by Afifah Sabra, Iffah M Dewi, Sriti Gamplong X Djoen Leather X Gneo Footwear, Samsuga by Agus Sunandar.

Sesuai arahan, busana yang diangkat diinspirasi budaya dan tradisi asal Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Mayoritas desainer menggarap wastra Nusantara seperti lurik, tenun, dan batik. Meskipun ada juga yang mengusung bahan lain.

Project Director JFT 2023 Afif Syakur mengatakan banyaknya desainer yang ambil bagian dalam JFT 2023 sangat membanggakan. Jumlahnya melebihi target.

"Desainer yang ambil bagian dalam JFT 2023 melebihi target. Awalnya, karena dalam waktu singkat persiapannya (JFT 2023), kami menargetkan 80 desainer. Ternyata lebih, sebanyak 131 desainer berpartisipasi. Jumlah itu di luar UMKM binaan Bank Indonesia," kata Afif.

Melalui JFT 2023, penyelenggara berharap para UMKM mulai tanggap dan berpikir yang akan terjadi masa depan. Selama ini lewat Grebeg UMKM, bagaimana UMKM naik kelas.

"Namun, saat teknologi berkembang, kami ingin tidak sekadar itu. UMKM juga berkreasi ke depan. Kalau naik kelas, pelaku hanya berkembang, kami ingin UMKM menciptakan tren kekinian di masa depan," kata Afif.

Menurut dia, Grebeg UMKM tidak hanya sekadar milik Yogyakarta, tetapi juga milik Indonesia. Kreativitas wastra lebih cocok diadakan di daerah seperti Yogyakarta. "Saya yakin, dengan penampilan ini sudah nasional, tidak kedaerahan lagi," kata Afif.

Sementara itu, Hesti dari RJ Ashima mengatakan busana yang ditampilkan dalam JFT 2023 merupakan kombinasi warna hitam. Busana Muslim simpel elegan warna hitam dengan kombinasi tenun.

"Kami baru pertama kali dalam ajang seperti ini, dan bagi kami ini luar biasa. Kami mendesain dan menjahit busana secara autodidak dan belajar dari ibu. Semua saya kerjakan sendiri tanpa asisten," katanya.

"Ajang ini (JFT 2023) luar biasa dan sangat membantu kami untuk mengenalkan karya kami secara luas," kata desainer perempuan dari Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, itu.

Nafeeza dari Yogyakarta menampilkan busana Muslim untuk mengajak perempuan di Yogyakarta, Indonesia, bahkan dunia jangan takut berbusana Muslim yang santun dan sopan.

"Saya selalu berharap dan mengajak perempuan jangan takut berbusana Muslim. Saya di sini akan menunjukkan bahwa dengan busana Muslim yang santun dan sopan kita juga bisa tetap modis dan cantik," katanya.