Pemkab Gunungkidul menyerahkan bantuan sanitasi kepada KPM di Sidorejo

id Sanitasi,Gunungkidul

Pemkab Gunungkidul menyerahkan bantuan sanitasi kepada KPM di Sidorejo

Bupati Gunungkidul Sunaryanta memberikan bantuan sanitasi secara simbolis kepada keluarga penerima manfaat. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, menyerahkan bantuan sosial berupa perangkat sanitasi kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa/Kalurahan Sidorejo.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Senin, mengatakan bantuan yang berasal dari anggaran Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK).

"Dengan bantuan ini masyarakat dapat memperolah air bersih, sanitasi dan jamban yang layak," kata Sunaryanta.

Ia mengatakan Pemkab Gunungkidul berkomitmen membangun sumber daya manusia yang unggul. Pembangunan SDM merupakan kebutuhan super prioritas di samping pembangunan fisik.

Bantuan ini diharapkan juga dapat menekan angka stunting.

"Di Tepus, angka stunting agak tinggi. Kami berharap bantuan sanitasi ini mendukung penanganan stunting," katanya.

Lebih lanjut, Sunaryanta mengatakan Pemkab Gunungkidul memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan sanitasi KPM. Sanitasi yang baik dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik.

Lingkungan yang sehat juga berpengaruh pada tumbuh dan kembang balita. Stunting, salah satunya disebabkan kondisi lingkungan yang kurang baik.

"Kami melalui pemerintah desa/kelurahan dan kecamatan/kapanewon menganggarkan untuk program sanitasi. Harapannya, kesehatan masyarakat membaik," katanya.

Panewu/Camar Tepus Alsito mengatakan total anggaran PIWK pada 2023 sebesar Rp238 juta. Penerimaan tahap pertama dilaksanakan kepada 33 penerima manfaat dengan anggaran Rp168 juta.

“Tahap pertama ini menyasar tiga kelurahan di antaranya Sidoharjo, Sumberwungu dan Purwodadi,” kata Alsito.

Ia mengatakan jumlah keluarga penerima manfaat bantuan sanitasi di Kapanewon Tepus sebanyak 51 kepala keluarga.

Penerima manfaat akan memperoleh bak penampungan air hujan senilai Rp8 juta, septictank Rp4 juta dan jamban sehat Rp4 juta.

“Untuk sisanya akan disampaikan dalam tahap kedua,” katanya.