Soekarno dan lahirnya Pancasila dibahas Menkopolhukam di Turki

id Mahfud MD,Mahfud ke Turki,Soekarno,Pancasila,Kemal Ataturk

Soekarno dan lahirnya Pancasila dibahas Menkopolhukam di Turki

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Konsulat Jenderal RI di Istanbul, Jumat (25/8/2023). (ANTARA/HO-Humas Kementerian Koordinator Bidang Polhukam)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD membahas Soekarno, Kemal Ataturk, dan lahirnya Pancasila bersama para mahasiswa dan warga Indonesia di Ankara dan Istanbul, Turki.

Di sela-sela kunjungannya ke Turki itu, Mahfud menyampaikan bahwa di Ankara ada Jalan Soekarno, karena eratnya hubungan dalam gagasan Soekarno tentang NKRI dengan ideologi Turki di kala itu.

“Tidak berlebihan di Turki ada Jalan Bung Karno, karena langkah-langkah pemikiran yang dibuat Bung Karno tentang Pancasila adalah sintesis Turki lama (Ottoman) dan Turki baru (Kemal Ataturk). Bukan meniru, tapi ide yang lahir sebagai bentuk sintesa berupa NKRI,” kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Bahkan, Mahfud juga menyempatkan diri untuk datang dan berfoto di Jalan Soekarno yang memang tak jauh dari kantor KBRI. Dia menjelaskan bahwa Bung Karno ketika memperjuangkan NKRI, pada awalnya sangat terpengaruh Mustafa Kemal.

Metara Turki Modern, tidak dicampur negara dengan Agama, agar keduanya tidak mundur. Namun, kemudian terjadi kompromi setelah berdebat dengan kelompok Natsir yang menginginkan negara Islam.

“Lantas lahirlah kompromi yang sangat indah. Soekarno menjadikan Indonesia bukan negara sekuler karena masyarakat Indonesia agamis atau beragama, Natsir juga setuju untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai negara Islam,” ujarnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menambahkan Indonesia berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa dengan berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, sambung Mahfud, Indonesia bukan negara Islam dan tidak beragama.

"Ini prismatika yang sangat indah, produk ijtihad, produk kesepakatan. Modus vivendi, mitsaqan ghalidza, yang terinspirasi Turki lama yang ottoman dan Turki modern Kemal Ataturk," tambah dia.

Adapun dialog dengan warga dan mahasiswa Indonesia di Istanbul berlangsung di Konsulat Jenderal RI di Istanbul dan dimoderatori Konjen RI Darianto Harsono pada Jumat (25/8). Peserta yang hadir antusias mengikuti paparan Mahfud yang kemudian secara bergantian mengajukan pendapat dan pertanyaan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahfud MD bahas Soekarno dan lahirnya Pancasila di Turki
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024