Dinsos: 100.860 KK di Gunungkidul menerima bantuan pangan beras

id Bantuan pangan beras,Gunungkidul,bulog,diy

Dinsos: 100.860 KK di Gunungkidul menerima bantuan pangan beras

Warga Gunungkidul mengambil bantuan pangan beras. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan keluarga penerima manfaat bantuan pangan beras di wilayah ini sebanyak 100.860 kepala keluarga.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Gunungkidul Asti Wijayanti di Gunungkidul, Jumat, mengatakan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo penyaluran bantuan pangan beras dimajukan waktunya.

"Pelaksanaan dilakukan mulai September hingga November 2023. Bantuan diberikan selama tiga bulan. Untuk Gunungkidul ada 100.860 keluarga penerima bantuan," kata Asti.



Ia mengatakan setiap bulannya keluarga penerima manfaat akan mendapatkan bantuan beras seberat sepuluh kilogram. Bantuan pangan beras dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dengan menggandeng Bulog selaku penyalur ke masyarakat.

“Kami targetkan hingga akhir bulan ini penyaluran tahap satu sudah selesai dan seluruh keluarga penerima manfaat telah mendapatkan bantuan tersebut,” katanya.

Meskipun tidak ikut penyaluran bantuan beras, Asti mengakui akan melakukan monitoring terhadap distribusi bantuan ke masyarakat yang dilaksanakan oleh Bulog. Selain memastikan seluruh keluarga menerima bantuan, juga untuk memastikan beras yang diberikan layak konsumsi.



“Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring agar distribusi bantuan lancar dan diterima keluarga penerima manfaat,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Ari Siswanto menyambut baik adanya bantuan beras yang digelontorkan pemerintah kepada warga. Diharapkan dengan pelaksanaan program ini bisa memberikan dampak terhadap upaya stabilitas harga beras di pasaran yang masih tinggi.

“Mudah-mudahan bisa memberikan dampak agar harga beras bisa turun dan kembali normal,” kata Ari.



Meskipun demikian, ia berharap kepada pemkab agar mengawasi penyaluran yang dilakukan Bulog. Selain untuk memastikan bantuan dapat tepat sasaran, namun juga sebagai upaya agar beras yang disalurkan benar-benar berkualitas dan layak konsumsi.

“Distribusi bantuan beras memang harus diawasi penyalurannya,” kata Ari.