Sleman (ANTARA) - Sebanyak 20 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kapanewon (Kecamatan) Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, selesai dibangun ulang dengan desain arsitektur khas Yogyakarta.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyerahkan secara simbolis kunci RTLH yang dibangun ulang dengan dana bantuan keuangan khusus (BKK) dana keistimewaan DIY ini di Kalurahan Banyurejo, Tempel, Selasa.
Kustini mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah DIY yang telah mengimplementasikan bantuan pembangunan RTLH di wilayah Kabupaten Sleman dan berharap bantuan ini dapat bermanfaat, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.
"Semoga bisa menjadi baiti jannati, rumahku surgaku. Jadi surga itu adem, ayem, tenteram di hati," katanya.
Kepala Paniradya Pati Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan, Pemerintah DIY memberikan bantuan RTLH bagi 20 rumah yang berlokasi di Kapanewon Tempel.
"Pembangunan 20 rumah dengan arsitektur khas Yogyakarta ini diantaranya berlokasi di Kalurahan Banyurejo sebanyak 10 rumah, di Mororejo dan Pondokrejo sebanyak lima rumah," katanya.
Menurut dia, setiap rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta, dan seluruhnya dibangun dengan desain arsitektur khas Yogyakarta.
"Bukan sekadar angkanya, tapi yang harus kita tekankan, kalau memakai dana keistimewaan, maka di situ masuknya semangat tata nilai ke-Yogyakarta-an, di situ ada gotong royong, sawiji, greget, sengguh ora mingkuh," katanya.
Ia mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program pembangunan RTLH di DIY melalui kegiatan BKK arsitektur khas Yogyakarta.
"Di tahun pertama dibangun ulang sebanyak 40 RTLH. Sedangkan di tahun kedua ini pihaknya kami targetkan membangun sebanyak 435 RTLH dengan arsitektur bergaya Yogyakarta," katanya.