Cegah Virus Nipah, ini panduannya

id Virus Nipah, panduan pencegahan Nipah, Kemenkes

Cegah Virus Nipah, ini panduannya

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri agenda Pertemuan Menteri Kesehatan kawasan ASEAN di Jakarta, Jumat (25/8/2023). (ANTARA/Andi Firdaus)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan panduan bagi masyarakat untuk mencegah serta mengobati sakit akibat virus Nipah yang menular dari hewan ke manusia.

"Virus Nipah yang merebak di India bukanlah virus baru. Virus ini telah ada sejak puluhan tahun lalu," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan virus tersebut saat ini kembali menyebar dan mengakibatkan dua kematian dan ratusan orang lainnya diperiksa di India untuk diagnosis lebih lanjut.

Meski penyakit itu belum terdeteksi di Indonesia, kata dia, pemerintah telah menerbitkan kewaspadaan dini merebaknya kasus tersebut.

Langkah antisipasi yang dapat dilakukan di antaranya tidak mengonsumsi nira atau aren langsung dari pohonnya karena kelelawar dapat mengontaminasi sadapan cairan manis yang diperoleh dari batang tanaman, seperti tebu, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga pada malam hari.

"Oleh karenanya perlu dimasak sebelum dikonsumsi," katanya.

Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk menghindari kontak dengan hewan ternak, seperti babi, kuda yang kemungkinan terinfeksi virus Nipah.

Apabila terpaksa harus melakukan kontak, kata Nadia, maka menggunakan alat pelindung diri (APD) guna mencegah kontak langsung dengan organ tubuh.

"Selain itu, konsumsi daging ternak secara matang, cuci dan kupas buah secara menyeluruh buang buah yang ada tanda gigitan kelelawar," katanya.

Bagi tenaga kesehatan dan keluarga yang merawat serta petugas laboratorium yang mengelola spesimen pasien terinfeksi, ia mengimbau mereka agar menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan benar.

"Bagi petugas pemotong hewan, sarung tangan dan pelindung diri harus digunakan sewaktu menyembelih atau memotong hewan yang terinfeksi virus Nipah," katanya.

Dia mengatakan hewan yang terinfeksi virus Nipah tidak boleh dikonsumsi dan terapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti membersihkan tangan secara teratur, dan menjaga etika bersin.

Jika mengalami gejala berkaitan dengan penyakit virus Nipah dan berinteraksi dengan hewan atau pasien yang terinfeksi, kata Nadia, langsung datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan.

"Apabila terdiagnosis penyakit virus Nipah, dokter atau tenaga kesehatan akan menentukan mekanisme pengobatan yang diperlukan, seperti terapi suportif dan simptomatik untuk meredakan gejala yang dialami," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit virus Nipah, namun gejalanya sudah bisa dideteksi secara dini.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes sampaikan panduan pencegahan virus Nipah