DPRD Kulon Progo meniinjau SD Pasir Mendit ikon sekolah berbasis budaya

id DPRD Kulon Progo,Kulon Progo,Pasir Mendit

DPRD Kulon Progo meniinjau SD Pasir Mendit ikon sekolah berbasis budaya

Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori di SD Negeri Pasir Mendit. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Muhtarom Asrori meninjau Sekolah Dasar Negeri Pasir Mendit yang menjadi ikon sekolah berbasis budaya di wilayah ini sebagai implementasi pendidikan karakter.

Muhtarom Asrori di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Sekolah Dasar Negeri Pasir Mendit berada di pinggiran dan berbatasan dengan Purworejo (Jawa Tengah).

"Kami berharap sekolah ini mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) sebagai sekolah berbasis budaya. Harapannya sekolah semakin maju," kata Muhtarom.

Ia mengatakan SD Pasir Mendit berada di kawasan wisata Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu di barat Bandara Internasional Yogyakarta.

"Kami berharap sekolah ini juga mendapat dukungan dana keistimewaan sebagai sekolah berbasis budaya, seperti gamelan. Hal ini juga sejalan dengan semangat pendidikan karakter di Kulon Progo," katanya.

Kepala Sekolah Dasar Negeri Pasir Mendit Budi Antono mengatakan mayoritas siswa di SD tersebut berasal dari Purworejo. Dari 85 siswa, lebih dari 50 persen dari luar Kulon Progo. Namun demikian, sekolah tidak membeda-bedakan siswa, baik dari Kulon Progo dan luar Kulon Progo.

Ia mengatakan SD Pasir Mendit menyelenggarakan ekstrakulikuler seni tari, melukis, angklung, membatik, dan paduan suara. Selain itu, ada pramuka dan TPA. Sehingga sekolah tersebut masuk sebagai sekolah berbasis budaya.

"Kami berharap Dinas Pendidikan bantuan alat kesenian dan penunjang sarana prasarana lainnya," katanya.

Budi mengatakan SD Pasir Mendit memiliki rumah pintar yang terintegrasi dengan pengelola mangrove di Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu. Setiap mahasiswa atau kelompok swadaya masyarakat yang menanam mangrove di lokasi tersebut bisa bekerja sama dengan sekolah tersebut.

"Kami bekerja sama dengan penggiat mangrove untuk melibatkan siswa kami dalam kegiatan penanam mangrove," katanya.

Sementara itu, Guru SD Negeri Pasir Mendit Istiqomah Haryani berharap ada perhatian khusus dari Pemkab Kulon Progo atas kebisingan pesawat terbang yang menyebabkan siswa terganggu.

"Siswa sekolah sangat terganggu dengan kebisingan dari pesawat yang turun naik di Bandara Internasional Yogyakarta. Kami berharap ada solusi atas ini," katanya.