Yogyakarta (ANTARA) - Years of Culture, Qatar, mengirim misi sukarelawan berkolaborasi dengan Community Service Section Qatar Museums sebagai bagian dari Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia 2023 mengunjungi SMKN 1 Rota Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
Sebanyak 23 sukarelawan dan seniman dari Qatar Museums serta para mahasiswa dari Virginia Commonwealth University di Qatar dan sukarelawan dari Qatar Youth Hostels melakukan perjalanan ke SMKN 1 Rota Bayat, Jumat (27/10), untuk membina hubungan, mempromosikan pemahaman lintas-budaya, dan membangun kepercayaan yang terjalin antara Qatar dan Indonesia di level akar rumput.
"Setelah merayakan hari jadi kami yang ke-10 tahun lalu dengan seluruh wilayah Menasa, kami memikirkan apa yang membuat Years of Culture berhasil selama bertahun-tahun. Jawabannya cukup jelas, hubungan individu dan persahabatan yang terjalin pada banyak program pertukaran yang difasilitasi selama bertahun-tahun. Pada intinya, para sukarelawan yang melakukan perjalanan adalah duta budaya terdepan kami, membangun kepercayaan melalui berbagi pembelajaran dan pengalaman," ujar perwakilan dari Years of Culture.
SMKN 1 Rota Bayat, sebuah sekolah kejuruan dan teknik yang terkemuka di wilayah Bayat, Klaten, awalnya dibangun dengan dukungan dari inisiatif Reach Out to Asia Qatar pada tahun 2009 setelah gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah tersebut pada tahun 2006. Sekolah ini menghasilkan seniman-seniman muda yang memiliki spesialisasi di bidang seni tradisional Indonesia seperti batik, keramik, musik gamelan, dan tari.
Program lokakarya yang kaya dan komprehensif dari Years of Culture dan Community Service Section di Qatar Museums dikembangkan sesuai dengan persyaratan Kementerian Pendidikan, yang dirancang untuk memperkaya pengalaman pendidikan para siswa dan memberi mereka wawasan praktis ke dalam bidang seni, budaya, dan pengembangan profesionalitas yang dinamis.
Para sukarelawan memimpin serangkaian lokakarya yang dirancang untuk memberdayakan para siswa dengan keterampilan yang berharga di berbagai disiplin ilmu kreatif, mulai dari fotografi, pemasaran digital, dan videografi, manajemen acara untuk museum dan pameran, serta pengembangan produk di bidang mode dan desain.
"Saya telah bekerja sama dengan SMKN 1 Rota Bayat sejak pertama kali dibuka pada tahun 2009 dan melihat banyak siswa yang luar biasa berkembang menjadi seniman, guru, dan kolaborator yang terkemuka. Saya sangat senang dapat datang kembali dengan memimpin trip resmi para relawan kami," kata Hazem Idriss, Head of Community Service Section Qatar Museum.
Lily Kasoem, Founder of Titian Foundation, mengatakan salah satu hal yang paling menginspirasi dari acara ini adalah partisipasi aktif para relawan dari Qatar. Kehadiran mereka mencerminkan hubungan yang kuat antara kedua negara serta keinginan untuk menumbuhkan hubungan yang melampaui batas.
"Pertukaran budaya ini juga membantu mengatasi hambatan dan memupuk rasa saling menghargai di antara kita. Kelas yang diadakan para relawan menunjukkan pentingnya pendidikan dan semangat inovasi yang akan mendorong kemajuan negara kita di era digital. Saya yakin setiap siswa yang belajar bersama para relawan akan mengingat pengalaman ini sepanjang hidup mereka," katanya.
"Kita sudah menikmati hubungan yang sangat baik antara Indonesia dan Qatar. Program The Years of Culture menghadirkan hubungan tersebut secara langsung kepada masyarakat di masing-masing negara dengan membangun koneksi interpersonal yang lebih erat yang berakar dalam eksplorasi budaya. Pengaruh hubungan Qatar-Indonesia 2023 ini akan dirasakan oleh generasi-generasi yang akan datang," kata Lily.
Years of Culture adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat ikatan budaya antarnegara, mempromosikan saling pengertian dan apresiasi melalui hubungan interpersonal dan pengalaman yang mendalam. Melalui serangkaian pertukaran budaya dan kolaborasi, Years of Culture bertujuan untuk menampilkan warisan kekayaan budaya dari negara-negara yang berpartisipasi dan membina hubungan yang langgeng di antara komunitas yang beragam.