BEI: Banyak UMKM di DIY potensial melantai di bursa saham

id UMKM DIY,BEI DIY,UMKM go public

BEI: Banyak UMKM di DIY potensial melantai di bursa saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) (Antaranews)

Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi ini yang memiliki potensi untuk melantai di bursa saham.

"Kami sangat optimistis kalau bicara UMKM di Yogyakarta. Mimpi kami adalah mencetak sekian banyak UMKM di Yogyakarta untuk bisa 'go public'," kata Kepala BEI DIY Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Selasa.

Hingga saat ini, kata Irfan, baru satu UMKM di DIY yang berhasil melakukan "initial public offering" (IPO) di bursa saham yakni PT Mitra Tirta Buwana Tbk yang bergerak dalam bisnis air minum dalam kemasan.

Padahal, kata dia, banyak pelaku usaha berbagai sektor dengan skala sejenis di provinsi ini yang potensial dan memiliki minat serupa namun terkendala persyaratan untuk bisa 'go public'.

Untuk bisa 'go public', menurut Irfan, UMKM setidaknya harus memiliki legalitas berbentuk perseroan terbatas (PT), serta telah beroperasi minimal satu tahun.

"Kebanyakan karena belum berbentuk perseroan terbatas (PT), kemudian laporan keuangannya belum sesuai. Makanya kami berinisiatif menggandeng pihak terkait untuk membentuk inkubator UMKM," kata dia.

Irfan mengatakan dengan "go public" atau menawarkan sebagian saham kepada publik di pasar modal, UMKM mendapatkan banyak keuntungan, salah satunya memperoleh akses pendanaan yang lebih besar sehingga lebih cepat naik kelas.

"Yang jelas naik kelas, dari sisi 'branding' juga lebih terangkat, mendapatkan akses pendanaan sehingga mampu menumbuhkembangkan usahanya," kata dia.

Untuk menyiapkan UMKM di DIY bisa "go public", menurut Irfan, BEI DIY bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY telah menjalin kerja sama dengan empat perguruan tinggi yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, dan STIE YKPN.

Melalui inkubator itu, UMKM atau perusahaan rintisan (startup) binaan empat kampus itu mendapatkan pemahaman mengenai dunia pasar modal serta mengetahui manfaat dan keuntungan melakukan IPO di pasar modal.

"Melalui inkubasi itu kami ajak sebanyak mungkin UMKM di DIY untuk kita berinkubasi bersama, agar naik kelas, dan ujungnya bisa 'go public'," kata Irfan


 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024