Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan dana dalam Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Pedukuhan (PPBMP) untuk masing-masing pedukuhan menerima sebesar Rp50 juta untuk berbagai program dan kegiatan yang berdampak langsung dirasakan masyarakat di dusun tersebut.
"PPBMP itu sangat dirasakan masyarakat karena langsung ke tiap pedukuhan, yang merencanakan, melaksanakan itu lewat pedukuhan langsung, sehingga Ini diperuntukkan untuk kegiatan yang non fisik," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (DPMK) Bantul Sri Nuryanti usai Monitoring dan Evaluasi PPBMP Tahun 2023 di Bantul, Kamis.
Menurut dia, dari hasil monev, anggaran pedukuhan tersebut dapat menyelesaikan tiga ruang lingkup di masyarakat yang menjadi target prioritas pemerintah kabupaten Bantul melalui berbagai kegiatan yang mampu memberdayakan masyarakat semua pedukuhan yang berjumlah 900-an dusun.
Ia mengatakan pada bidang pendidikan dana dimanfaatkan untuk pengadaan sarana belajar mengajar, alat peraga edukatif, peningkatan kapasitas tenaga pendidik, kegiatan pedukuhan ramah anak.
Kemudian pada bidang kesehatan telah dimanfaatkan untuk pemberdayaan kader posyandu, penanganan stunting, kegiatan penurunan angka kematian ibu (AKI), dan penurunan angka kematian bayi (AKB), serta peningkatan kapasitas kader kesehatan tingkat pedukuhan.
Yang ketiga pada bidang lingkungan hidup, meliputi peningkatan kapasitas pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengadaan sarana pengelolaan sampah, terlebih persoalan sampah di masyarakat saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah agar tidak muncul persoalan di kemudian hari.
"Sampah yang ada di pinggiran itu diatasi dengan PPBMB, kalau yang membuang itu bukan orang Bantul, kita menyelesaikannya sulit karena di pinggir jalan besar, kalau warga Bantul otomatis membuangnya di TPS atau sudah memilah dari rumah, dibawa pedukuhan, ke BUMDes di masing-masing kelurahan," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, terkait dengan serapan daripada dana pedukuhan tersebut, saat ini rata-rata sudah mencapai 86 persen, pihaknya optimistis dapat terserap 100 persen karena semua anggaran sudah ditransfer langsung ke pedukuhan-pedukuhan.
"Transfer sudah selesai, bahkan sudah ada beberapa pedukuhan yang memasukkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) nya, memang tidak semua pedukuhan programnya sama, sehingga untuk serapan atau realisasi anggaran sudah 86 persen, dan nanti akan diselesaikan," katanya.