Pemkab Kulon Progo memperpanjang status tanggap darurat kekeringan

id Kulon Progo,BPBD Kulon Progo,kekeringan

Pemkab Kulon Progo memperpanjang status tanggap darurat kekeringan

BPBD Kulon Progo distribusi air bersih kepada warga terdampak kekeringan. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memperpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan mulai dari 11 November sampai 25 November 2023, karena masih ada tiga kecamatan/kapanewon di kawasan Bukit Menoreh membutuhkan air bersih.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Senin, mengatakan tiga kecamatan yang mengajukan bantuan air bersih adalah Kecamatan Kokap, Samigaluh dan Girimulyo.

"Lebih dari tiga kecamatan yang meminta status tanggap darurat kekeringan diperpanjang," kata Ni Made.

Baca juga: LKBN ANTARA salurkan bantuan air bersih di dua kecamatan di Gunungkidul

Ia membenarkan sudah memberikan persetujuan untuk perpanjangan Status Tanggap Darurat Kekeringan. "Kami berharap masalah kekeringan bisa segera teratasi, apalagi sekarang sudah mulai hujan," kata Ni Made.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Winarta mengatakan perpanjangan dimulai sejak 11 November 2023.

"Status darurat diperpanjang setidaknya selama 14 hari ke depan," katanya.

Menurut dia, perpanjangan dilakukan lantaran permintaan distribusi (dropping) air bersih masih cukup tinggi.

Saat ini hujan sudah mulai mengguyur. Namun, intensitasnya masih rendah dan belum merata ke seluruh wilayah Kulon Progo.

"Kondisi hujan seperti ini belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat," kata Winarta.

Baca juga: Krisis air bersih, empat desa butuh suplai

Winarta mengatakan sampai saat ini BPBD Kulon Progo masih melakukan dropping air bersih ke masyarakat. Salah satunya ke Kalurahan Hargomulyo, Kokap.

Meski hujan belum sepenuhnya merata, Winarta mengatakan pihaknya mulai menyiapkan berbagai langkah antisipasi, karena hujan baru merata di akhir November 2023. "Kami harus mengantisipasi potensi dampak bencana yang bisa terjadi di musim hujan," katanya.