"Hingga saat ini kami telah menemukan sisa bangunan dan pondasi sisi utara, sisa struktur benteng, fasilitas umum, dan temuan lepas. Dari temuan ekskavasi, terlihat pondasi ini tidak hanya dari batu dan karang, tetapi juga dari kayu," kata Arkeolog Candrian Attahiyyat di Jakarta, Kamis.
Candrian mengatakan pondasi bangunan yang ada di Pulau Onrust saat ini penuh dengan tumpukan, sehingga tidak sesuai dengan denah titik lokasi akses keluar-masuk dan batas-batas bastion benteng pertahanan Pulau Onrust yang pernah digambarkan sebelumnya oleh J.W. Heydt tahun 1744.
Melalui ekskavasi tersebut, pihaknya berharap dapat membuktikan benteng besar tadinya berbentuk segi lima dengan bastion pada masing-masing sudutnya sesuai dengan denah. Serta, untuk mengetahui luas benteng tersebut mencapai dua pertiga dari Pulau Onrust.
Dalam penggalian, Candrian dibantu oleh lima orang arkeolog muda.